Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyak Mentah Loyo, Efek Laporan Tunjukan Peningkatan Stok

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus 2024 melemah 0,07% atau 0,06 poin ke level US$80,77 per barel pada pukul 07.37 WIB.
Kapal pengangkut minyak dan gas/dok. website Pertamina EP
Kapal pengangkut minyak dan gas/dok. website Pertamina EP

Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak mentah melanjutkan penurunannya setelah terbitnya laporan yang mengisyaratkan peningkatan kecil dalam persediaan di Amerika Serikat (AS) menjelang data resmi pemerintah. 

Berdasarkan data Bloomberg, Rabu (26/6/2024), harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus 2024 melemah 0,07% atau 0,06 poin ke level US$80,77 per barel pada pukul 07.37 WIB. 

Kemudian, kontrak minyak mentah Brent untuk pengiriman Agustus 2024 juga melemah 0,13% atau 0,11 poin ke level US$84,90 per barel pada pukul 07.32 WIB. 

American Petroleum Institute melaporkan bahwa stok minyak mentah meningkat sekitar 900.000 barel pada minggu lalu. Namun, kepemilikan di pusat penyimpanan Cushing menurun.

Administrasi Informasi Energi (EIA) dijadwalkan untuk merilis data mengenai persediaan, penyulingan dan permintaan bahan bakar pada Rabu waktu setempat (26/6/2024). 

Minyak kini berada di jalur kenaikan bulanan dan para analisis kini menjadi lebih optimis mengenai prospek kuartal berikutnya lantaran pengetatan pasar. Meningkatnya ketegangan geopolitik dari Yaman hingga Rusia juga mendorong kenaikan lebih lanjut. 

“Tekanan geopolitik terus mengguncang pasar minyak dari berbagai sisi. Ketegangan diperkirakan akan terus berlanjut di tengah kegagalan upaya menengahi gencatan senjata,” jelas  direktur konsultan Rystad Energy, Claudio Galimberti, seperti dikutip dari ReutersRabu (26/5/2024). 

Pada akhir pekan ini, diketahui bahwa para pedagang akan mengamati inflasi dan data ekonomi lainnya untuk mencari petunjuk mengenai arah kenaikan suku bunga. 

Gubernur The Fed Lisa Cook pada Selasa (25/6) juga menuturkan bahwa pemangkasan suku bunga akan terjadi jika perekonomian sejalan sesuai dengan harapan. Ia menolak untuk mengatakan kapan bank sentral Negeri Paman Sam tersebut akan mengambil tindakan. 

Wakil presiden senior perdagangan di BOK Financial, Dennis Kissler, berpendapat bahwa keputusan The Fed mengenai suku bunga masih beragam. Sebagian besar pasar minyak mentah juga memperkirakan penurunan seperempat persen pada September 2024. 

Kemudian, pada bulan ini, prompt spread untuk Brent dan WTI juga telah melembar, dalam struktur backwardation yang bullish. Baru-baru ini para manajer keuangan juga telah meningkatkan taruhan mereka pada berbagai produk, termasuk gasoil ICE yakni patokan diesel Eropa. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper