Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Target Saham Unilever (UNVR) dari Meja Konsensus, Buy or Bye?

Sebanyak 31 analis dari meja konsensus Bloomberg mengulas saham Unilever Indonesia. Bagaimana rekomendasinya?
Jajaran direksi PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan yang digelar di Tangerang Selatan, Kamis (20/6/2024). - Bisnis/Dionisio Damara
Jajaran direksi PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan yang digelar di Tangerang Selatan, Kamis (20/6/2024). - Bisnis/Dionisio Damara

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah sekuritas dari meja konsensus Bloomberg memperbarui target harga saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) jelang keputusan dividen yang ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan.

Unilever Indonesia menggelar RUPS Tahunan di Tangerang Selatan, Kamis (20/6/2024). Hasilnya, perseroan menetapkan dividen final Rp2,93 triliun atau setara Rp77 per saham. Dividen ini diambil dari laba bersih 2023 dan saldo laba ditahan.

Dengan keputusan tersebut, Unilever Indonesia mencatatkan total dividen untuk tahun buku 2023 sebesar Rp140 per saham atau Rp5,34 triliun. Ini merupakan hasil akumulasi dari dividen interim sebesar Rp2,4 triliun yang telah dibagikan pada 8 Desember 2023.

Adapun RUPS Tahunan Unilever Indonesia juga melakukan perampingan posisi direksi dari sebelumnya berjumlah 9 kursi kini menjadi 6 kursi. Perampingan diharapkan membuat pengambilan keputusan berjalan lebih cepat dan efisien.

Di tengah keputusan penting itu, sejumlah analis dari meja konsensus Bloomberg memperbarui rekomendasinya untuk saham UNVR. Ciptadana Sekuritas, misalnya, menurunkan rekomendasinya menjadi hold dengan target harga Rp2.900.

Berdasarkan data terminal Bloomberg, dari 31 analis yang mengulas saham UNVR, mayoritas atau sebanyak 16 analis merekomendasikan tahan. Sementara itu, tujuh analis menyarankan beli dan delapan analis lainnya memberi rekomendasi jual.

Konsensus menyematkan target harga UNVR di level Rp2.819 dalam kurun waktu 12 bulan ke depan, dengan potensi imbal hasil minus 6,6% dari posisi Rp3.020. Saat ini, harga saham UNVR sebesar Rp3.040, turun 13,88% year-to-date (YtD).

Dihubungi terpisah, Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis Setyo Wibowo mengatakan bahwa prospek kinerja fundamental UNVR masih akan tumbuh terbatas, Hal ini dikarenakan adanya sentimen negatif yang mempengaruhi kinerja perseroan.

Secara teknikal, Azis menuturkan saham UNVR kini sedang menguji area support sehingga investor disarankan untuk menahan diri dan mencermati pergerakan saham ke depan.

“Saat ini bisa lakukan wait and see terlebih dahulu jika breakdown dari area support 2.970, maka saham UNVR bisa melanjutkan penurunan. Namun, jika ada konfirmasi bullish, bisa trading buy dengan target 3.190 – 3.200,” ujarnya kepada Bisnis.

Sementara itu, Pengamat Pasar Modal & Founder WH-Project William Hartanto menuturkan UNVR tengah mengalami koreksi sehat yang diperkirakan akibat aksi profit taking karena saham emiten konsumer ini sudah menguat sejak bulan lalu.

“Secara teknikal, pelemahan berpotensi menguji support pada 2.910 dan memiliki resistance sebagai target pada 3.400. Pergerakan dalam tren naik sehingga rekomendasi buy on weakness dengan stop loss saat harga menurun di bawah 2.910,” tutur William.

Di sisi lain, Presiden Direktur Unilever Indonesia Benjie Yap mengatakan perusahaan tetap fokus memperkuat dan mendorong pertumbuhan bisnis, serta konsisten dalam menavigasi krisis eksternal yang membayangi kinerja perusahaan.

“Upaya konsisten kami dalam menavigasi krisis eksternal sudah mulai menunjukkan hasil tahun ini, dan kami berterima kasih atas dukungan yang tak tergoyahkan dari konsumen, pelanggan, mitra, dan pemangku kepentingan pada tahun 2023,” kata Benjie.

Hingga kuartal I/2024, Unilever Indonesia mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,44 triliun atau naik 3,1% secara year-on-year (YoY) dibandingkan kuartal I/2023 sebesar Rp1,40 triliun.

_______

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper