Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham ASII, AMMN & BBNI Perkasa, IHSG Sesi I Menghijau

IHSG terpantau parkir di zona hijau pada sesi I perdagangan hari ini, Kamis (13/6/2024). Seiring penguatan indeks, saham ASII, AMMN dan BBNI terpantau perkasa.
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau parkir di zona hijau pada sesi I perdagangan hari ini, Kamis (13/6/2024). Seiring penguatan indeks, saham ASII, AMMN dan BBNI terpantau perkasa.

Mengacu data RTI Business, IHSG terpantau menguat 0,22% atau 15,32 poin menjadi 6.865,42 pada akhir sesi I perdagangan. Sepanjang sesi, indeks komposit bergerak di rentang 6.842-6.896.

Pada sesi I hari ini, sebanyak 265 saham menguat, 253 saham melemah, dan 237 saham stagnan. Kapitalisasi pasar tercatat Rp11.681 triliun.

Dari jajaran saham big cap, saham PT Astra International Tbk. (ASII) menguat 2,52% ke posisi Rp4.470 per saham. Disusul PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) menguat 1,67% ke posisi Rp12.200 per saham.

Kemudian, saham BBNI menguat 1,35% ke posisi Rp4.490 per saham. Diikuti BBRI yang naik 0,46% ke level Rp4.370 per saham.

Di lain sisi, saham Prajogo Pangestu, BREN ambles 4,05% ke Rp7.700 per saham, disusul TPIA yang turun 1,14% ke Rp8.675 per saham.

Saham terlaris siang ini dihuni oleh BMRI senilai Rp551,1 miliar, diikuti BBRI dan BBCA masing-masing sebesar Rp401,8 miliar dan Rp287,8 miliar.

Dari jajaran top gainers, saham PT Campina Ice Cream Industry Tbk. (CAMP) menguat 24,78% ke Rp282 per saham. Sementara itu saham top losers yakni PT Totalindo Eka Persada Tbk. (TOPS) yang ambles 50% ke Rp1 per saham.

Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih mengatakan, IHSG hari ini, Kamis (13/6/2024) diprediksi bergerak mixed dalam range 6.800-6.880.

Sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini dari dalam negeri, jika diakumulasikan sejak awal tahun IHSG telah terkoreksi -5,81%. Penurunan tersebut mengikuti saham Big Caps, yang tercermin dari indeks LQ45 dan IDX30 masing-masing terkoreksi -11,10% dan -13,76%.

"Aksi profit taking investor asing sejak awal tahun Rp10,81 triliun menjadi salah satu pemicunya. Sementara, pelaku pasar juga mencermati pembahasan rencana APBN tahun 2025 antara Kementerian Keuangan [Kemenkeu] dengan Komisi XI DPR," ujar Ratih dalam riset.

Sementara itu dari mancanegara, inflasi tahunan Amerika Serikat (AS) pada Mei 2024 tercatat 3,3%, turun dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 3,4% dan di bawah ekspektasi pasar sebesar 3,4%. Inflasi tersebut juga merupakan yang paling rendah dalam 3 bulan terakhir.

Menimbang inflasi yang masih berada di atas target 2%, pada pertemuan FOMCJuni, The Fed mempertahankan suku bunga di level 5,25%-5,5%. Sikap hawkish juga masih berlanjut, pemangkasan suku bunga berpotensi hanya satu kali di tahun 2024 dari proyeksi awal sebanyak 3 kali. Nada ini membuat Wall Street ditutup bervariasi.

________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper