Bisnis.com, JAKARTA — Harga emas global jatuh merespons keputusan The Fed menahan suku bunga serta ekspektasi penurunan suku bunga hanya sekali sepanjang 2024. Target harga emas global pun direvisi dari US$2.500 per troy ounce menjadi US$2.400 per troy ounce.
Berdasarkan data Bloomberg pukul 11.45 WIB, kedua jenis emas yang diperdagangkan kompak mengalami pelemahan. Emas comex terpantau anjlok 1,07% ke posisi US$2.329 per troy ounce, sementara itu emas spot berada di level US$2.314 per troy ounce atau melemah 0,47%.
Pelemahan ini merespons keputusan The Fed untuk kembali menahan suku bunga pada pertemuan Rabu malam. Pertemuan The Fed memutuskan menahan suku bunga di kisaran 5,25% - 5,5% namun mengisyaratkan pemangkasan suku bunga hanya satu kali tahun ini.
Direktur Lab Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan saat ini fokus pasar condong pada fundamental atau keputusan The Fed serta pernyataan kemungkinan pemangkasan suku bunga.
“Sudah diproyeksikan The Fed akan tahan suku bunga, tetapi pasar fokus pada pernyataan The Fed mengenai seberapa jauh The Fed akan menurunkan suku bunga tahun ini,” kata Ibrahim kepada Bisnis, Kamis (13/6/2024).
Dengan potensi penurunan hanya satu kali sepanjang 2024, Ibrahim merevisi target harga emas sampai akhir tahun. Ibrahim menyebutkan bahwa sebelumnya dia memprediksi emas akan berada di level US$2.500 per troy ounce, namun dengan kondisi tersebut maka emas akan berada di posisi US$2.400 per troy ounce.
Baca Juga
Namun, jika emas mengalami koreksi maka bisa jatuh hingga ke level US$2.100 per troy ounce.
Sentimen yang dapat menekan harga emas selain pelaku pasar yang mulai melakukan taking profit adalah kondisi geopolitik yang mulai mereda. Ibrahim menjelaskan tensi geopolitik Timur Tengah saat ini lebih kondusif dibandingkan dengan beberapa waktu lalu.
“Sebelumnya naiknya harga emas disebabkan tensi geopolitik. Bulan-bulan ini sedang lebih kondusif karena Iran sedang mempersiapkan pemilihan presiden serta akan ada gencatan senjata yang diprakarsai oleh PBB dan Amerika antara Hamas dan Israel,” kata dia.
Aksi ambil untung pelaku pasar juga menjadi salah satu faktor fluktuatifnya harga emas. Hal ini terlihat dari indeks dolar AS mengalami penguatan hari ini, walaupun tadi malam sempat menyentuh level terendah 104,200.
Kemudian seiring waktu kembali menguat di 104.740. Hal ini yang berdampak pada pelemahan harga emas dunia yang sebelumnya sempat menguat ke US$2.345 per troy ounce kemudian turun ke US$2.313 per troy ounce.