Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Berisiko Melemah Jelang Rilis CPI dan FOMC The Fed

Harga emas dunia berisiko bakal melemah terkait data Consumer Price Index (CPI) Amerika Serikat yang akan dirilis pada Rabu (12/6/2024) malam nanti.
Ilustrasi emas batangan. Dok Bloomberg
Ilustrasi emas batangan. Dok Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas dunia berisiko bakal melemah terkait data Consumer Price Index (CPI) Amerika Serikat yang akan dirilis pada Rabu (12/6/2024) malam nanti.

Analis Deu Calion Futures (DCFX) Andrew Fischer menyatakan bahwa harga emas kemungkinan besar akan melemah hari ini. Penurunan tersebut dipengaruhi oleh berita ekonomi penting dari Amerika Serikat, yaitu rilis data Consumer Price Index (CPI) pada Rabu(12/6) pukul 19.30 WIB.

Menurutnya data CPI diperkirakan tetap menguat, yang mengindikasikan inflasi masih tinggi meskipun Federal Reserve (The Fed) telah menaikkan suku bunga lebih dari 500 basis poin dalam beberapa tahun terakhir.

“Jika data CPI menunjukkan kekuatan yang berkelanjutan, ini akan memperkuat dolar AS dan berisiko melemahkan emas,” katanya dalam riset, Rabu (12/6/2024).

Fischer menjelaskan arah tren saat ini cenderung menurun dengan terbentuknya pola double top, yang menjadi sinyal kuat untuk penurunan harga emas. Analisis ini didukung oleh pengamatan terhadap tren dan analisa candlestick yang menunjukkan tanda-tanda perubahan arah tren.

Oleh sebab itu, lanjutnya, para trader ini adalah peluang yang cukup tepat untuk mengambil posisi jual terhadap emas.

Menurutnya para pedagang XAU/USD saat ini berada dalam mode tunggu dan lihat menjelang rilis data penting dari Amerika Serikat (AS). Harga emas spot XAU/USD diperdagangkan pada US$2.316,27 sementara emas berjangka diperdagangkan pada US$2.332,95.

Keadaan ini sebagian besar dipengaruhi oleh harapan terhadap keputusan kebijakan moneter terbaru dari Federal Open Market Committee (FOMC).

“Data ekonomi AS yang akan dirilis, khususnya CPI, akan menjadi kunci pergerakan harga emas hari ini. Prediksi CPI AS pada Mei diperkirakan akan turun dari 0,3% menjadi 0,1% secara bulanan (MoM), sementara CPI inti diproyeksikan tetap stabil di 0,3% MoM. Dalam 12 bulan hingga Mei, CPI diperkirakan tidak berubah pada 3,4% dibandingkan bulan April, dengan CPI inti yang mendasarinya diperkirakan melambat dari 3,6% menjadi 3,5%,” tegasnya.

Namun, Fischer memperingatkan bahwa meskipun ada harapan untuk pemotongan suku bunga, data pekerjaan AS yang kuat pekan lalu menunjukkan bahwa ekonomi AS masih cukup kuat. Hal ini membuat Fed kurang berpeluang melonggarkan kebijakan dalam waktu dekat kecuali ada perubahan signifikan dalam laporan inflasi. Jika laporan inflasi lebih rendah dari yang diharapkan, ini bisa mempengaruhi keputusan Fed untuk tetap mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper