Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham AMRT, TLKM, dan MEDC Naik saat Indeks Bisnis-27 Dibuka Melemah

Indeks Bisnis-27 dibuka melemah pada perdagangan Rabu (12/6/2024). Meski begitu, saham AMRT, TLKM, dan MEDC terpantau masih mampu menguat.
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (26/7/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (26/7/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Bisnis-27 dibuka melemah pada Rabu (12/6/2024) seturut dengan terkoreksinya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Di tengah penurunan itu, saham AMRT, TLKM, dan MEDC terpantau masih menguat.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks hasil kerja sama Bursa dengan harian Bisnis Indonesia ini dibuka melemah 0,05% ke level 526,82. Tercatat 10 saham meningkat, 14 turun, dan 3 saham stagnan.

Beberapa saham yang naik, antara lain saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) sebesar 1,84% ke Rp2.790, lalu PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) naik 1,74% ke Rp2.930, dan saham PT Medco Energi Internasional Tbk. (EXCL) meningkat 1,15% ke Rp1.325.

Adapun saham yang melemah adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) sebesar 1,63% ke Rp6.025, lalu PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) melemah 1,39% ke Rp1.415, dan saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) turun 1,38% ke Rp2.140.

Di sisi lain, IHSG turun sebesar 0,03% atau 2,26 poin menuju 6.853,42. Indeks komposit sempat menguat setelah pembukaan dan bergerak di rentang 6.855 hingga 6.866 pada awal sesi.

Sebanyak 139 saham bertengger di zona hijau, lalu 191 saham melemah, dan 165 saham stagnan. Total market cap tercatat mencapai Rp11.709 triliun.

Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, mengatakan IHSG hari ini diperkirakan bergerak mixed dengan rentang 6.800 hingga 6.880. Pergerakan tersebut akan dipengaruhi oleh beberapa sentimen, baik dalam maupun luar negeri.

Dari dalam negeri, Ratih menuturkan bahwa IHSG terkoreksi senada dengan aksi profit taking pada saham big caps, khususnya sektor perbankan. Melemahnya saham big caps tercermin dari turunya indeks LQ45 sebesar 1,93%.

“Salah satu pendorong terkoreksinya IHSG, yaitu lesunya daya beli masyarakat untuk barang konsumsi non primer,” ujarnya dalam publikasi riset, Rabu (12/6/2024).

Adapun penjualan mobil wholesales pada Mei 2024 terkontraksi 13,3% YoY menjadi 71,2 ribu unit. Penjualan mobil ritel turun 12,6% YoY menjadi 72,1 ribu unit. Sementara, wholesales per Mei 2024 juga terkoreksi 21% YoY menjadi 334,9 ribu unit.

Dari mancanegara, tingkat pengangguran Inggris pada April 2024 naik ke level 4,4% dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 4,3%. Meskipun tingkat pengangguran naik, tetapi pertumbuhan tingkat upah tetap solid. Upah reguler yang tidak termasuk bonus naik 6% YoY setara dengan pertumbuhan bulan sebelumnya.

“Dari Asia, pertumbuhan ekonomi India memiliki laju pertumbuhan yang cepat dan stabil. Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi [PDB] sebesar 6,7% untuk tiga tahun fiskal ke depan,” pungkas Ratih.

______

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper