Bisnis.com, JAKARTA -- Emiten teknologi di Bursa Efek Indonesia (BEI) PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) masing-masing mencatatkan take rate yang bervariasi di kuartal I/2024.
Take rate merupakan biaya yang dikenakan oleh pasar atas transaksi yang dilakukan oleh penjual pihak ketiga atau penyedia layanan. Take rate menjadi salah satu pemasukan bagi perusahaan berbasis teknologi seperti GOTO dan BUKA.
BUKA tercatat membukukan take rate sebesar 2,8% di kuartal I/2024. Take rate ini meningkat dari 2,5% di kuartal I/2023. Rinciannya, take rate di segmen mitra BUKA naik menjadi 3,2% di kuartal I/2024, dari 2,75% secara tahunan.
Sementara itu, take rate BUKA di segmen marketplace tercatat naik menjadi 2,6% di kuartal I/2024, lebih tinggi dari 2,4% di kuartal I/2023.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUKA Teddy Nuryanto Oetomo dalam keterbukaan informasi BEI mengatakan untuk meningkatkan take rate, BUKA akan menjalankan strategi specialty verticals. BUKA akan fokus pada peningkatan sumber daya dan peningkatan efisiensi rantai pasokan.
"Dengan strategi ini, BUKA memfokuskan monetisasi pada kategori bisnis yang dapat memberikan pendapatan lebih baik, sehingga BUKA bisa memberikan nilai tambah yang lebih tinggi kepada konsumen tanpa harus memberikan subsidi yang berlebihan," kata Teddy, Senin (10/6/2024).
Baca Juga
Sementara itu, take rate GOTO di kuartal I/2024 adalah sebesar 3,9%, turun dibandingkan kuartal I/2023 yang sebesar 4%. Rinciannya, take rate dari segmen on-demand GOTO sebesar 24,1%, marketplace sebesar 5,1%, dan GOTO Financial sebesar 0,6%.
Presiden On-Demand Services GOTO Catherine Hindra Sutjahyo menuturkan dalam earning calls sebelumnya jika take rate GOTO mirip dengan perusahaan sejenis di industri atau peers.
"Kami melihat biaya kami dengan cara yang sangat fundamental, dan kami percaya kami adalah pemain dengan biaya paling rendah. Ini adalah salah satu keunggulan kami," ujar Catherine.
----------------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.