Bisnis,com, JAKARTA – Emiten telekomunikasi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) mengincar pertumbuhan nilai sinergi atau synergy value di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) tumbuh sekitar 20% dibandingkan capaian 2023.
Nilai sinergi Telkom di GOTO tercatat mencapai Rp1,7 triliun pada 2023. Dengan target pertumbuhan 20% secara tahunan, nilai sinergi perseroan di emiten teknologi itu diperkirakan mencapai sekitar Rp2,04 triliun sepanjang tahun ini.
“Tahun ini rata-rata tumbuh mungkin di level 20%,” ujar Direktur Utama Telkom Indonesia Ririek Adriansyah saat ditemui seusai acara Digiland Run 2024 di Jakarta, Senin (10/6/2024).
Ririek menambahkan TLKM juga terus berupaya menciptakan program-program baru guna mendorong pertumbuhan nilai sinergi ke depan. Salah satu rencana yang disiapkan adalah menyinergikan aplikasi My Telkomsel dengan GOTO.
“Ada beberapa program yang kami jalankan dengan mereka [GOTO]. Dari program untuk driver, nanti kami tambahkan program baru lagi kayak misalnya mungkin aplikasi My Telkomsel dengan GOTO bisa dihubungkan,” pungkasnya.
Di sisi lain, SVP Corporate Communication & Investor Relation Telkom Indonesia, Ahmad Reza, mengatakan sejak memulai investasi di GOTO pada November 2020, nilai sinergi Telkom di GOTO telah mencapai Rp4,8 triliun hingga kuartal I/2024.
Baca Juga
Berdasarkan catatan Bisnis, Telkom pertama kali melakukan investasi di PT Aplikasi Karya Anak Bangsa atau Gojek pada 16 November 2020. Kala itu, Gojek belum melakukan merger dengan perusahaan lokapasar Tokopedia.
Investasi tersebut berbentuk obligasi konversi tanpa bunga sebesar US$150 juta atau setara dengan Rp2,1 triliun per 31 Desember 2020. Setelah investasi pertama itu, Gojek dan PT Tokopedia merger menjadi GOTO pada 17 Mei 2021.
Merger ini pun membuat Telkomsel mengeksekusi obligasi konversi atau convertible bond (CB) sesuai dengan perjanjian CB, yang nantinya dikonversi menjadi saham.
Pada 18 Mei 2021, Telkomsel menandatangani perjanjian pembelian saham untuk memesan 29.708 saham konversi atau sebesar Rp2,11 triliun dan 59.417 saham tambahan dari opsi pembelian saham atau senilai US$300 juta yang setara Rp4,29 triliun.
GOTO melakukan stock split pada 19 Oktober 2021 dan mengubah kepemilikan Telkomsel dari 89.125 saham, menjadi 23,72 miliar saham. Per 31 Desember 2021, Telkomsel menilai wajar investasi di GOTO setelah stock split adalah Rp375 per saham.
Apabila jumlah saham sebanyak 23,72 miliar tersebut dikalikan dengan nilai wajar investasi di GOTO setelah stock split sebesar Rp375 per saham, maka bisa dikatakan nilai investasi awal TLKM pada GOTO mencapai Rp8,89 triliun.
Dengan nilai yang mencapai Rp4,8 triliun hingga kuartal I/2024, maka nilai sinergi keduanya telah mencapai 53% dari total nilai investasi yang dibenamkan Telkom.
--------------------------------
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.