Bisnis.com, JAKARTA – PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) mengungkapkan telah menggunakan artificial intelligence (AI) sejak 2017.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan Bukalapak Teddy Nuryanto Oetomo mengatakan perseroan telah mengadopsi penggunaan AI sejak 2017. Menurutnya, perseroan mampu meningkatkan kinerja Bukalapak secara operasional dan finansial.
“Perseroan fokus dalam pengembangan teknologi terbaru yang relevan dengan e-commerce seperti penggunaan Artificial Intelligence (AI) dan Generative AI,” katanya Senin (10/6/2024). Teddy mengungkapkan dengan menggunakan AI untuk mengembangkan berbagai lini bisnis, termasuk platform marketplace Bukalapak.
Bukalapak, lanjutnya, mengintegrasikan teknologi seperti search engine, recommendation engine dan computer vision untuk meningkatkan pengalaman pengguna. Selain itu, perseroan juga menggunakan teknologi Generative AI dalam pengembangan chatbot untuk dukungan pelanggan, asisten belanja, pemantauan media dan berita, marketing, dan lainnya.
“AI memiliki peran penting dalam meningkatkan semua aspek operasional Perseroan, mulai dari melindungi konsumen dari kegiatan penipuan, meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, hingga mengoptimalkan operasi internal. Dengan banyaknya manfaat yang ditimbulkan oleh penggunaan AI dalam kegiatan operasional Perseroan, AI telah menjadi komponen krusial dalam meningkatkan efektivitas kinerja Perseroan,” katanya.
Adapun kendala yang dihadapi Perseroan dalam transisi dan menerapkan teknologi AI adalah keterbatasan sumber daya manusia yang memiliki keahlian dan pengetahuan mendalam tentang teknologi AI.
Baca Juga
“Mengingat kompleksitas teknologi AI ini, Perseroan mengeluarkan biaya pelatihan dan pengembangan karyawan untuk mengimplementasikan serta memelihara sistem AI secara efektif,” jelasnya.
Sebelumnya, dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) mengatakan Howard Nugraha Gani mengajukan pengunduran diri dari jabatannya sebagai direktur pada 22 Mei 2024.
"Usulan penerimaan permohonan pengunduran diri tersebut akan disampaikan dalam RUPST yang akan diadakan 25 Juni 2024 untuk disetujui pemegang saham," tutur Teddy, Senin (27/5/2024).
Teddy melanjutkan, pengunduran diri Howard ini tidak memiliki dampak khusus atas kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha BUKA atau perusahaan publik.
---------------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.