Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perkuat Bisnis Data Center, Telkom (TLKM) Suntik Anak Usaha Rp1,62 Triliun

Telkom (TLKM) menyuntik modal anak usahanya PT Telkom Data Ekosistem (TDE) atau NeutraDC senilai Rp1,62 triliun untuk memperkuat bisnis data center.
Telkom (TLKM) menyuntik modal anak usahanya PT Telkom Data Ekosistem (TDE) atau NeutraDC senilai Rp1,62 triliun untuk memperkuat bisnis data center./Dok. Telkom
Telkom (TLKM) menyuntik modal anak usahanya PT Telkom Data Ekosistem (TDE) atau NeutraDC senilai Rp1,62 triliun untuk memperkuat bisnis data center./Dok. Telkom

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten BUMN PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) melakukan transaksi penambahan modal pada anak usahanya PT Telkom Data Ekosistem (TDE) atau NeutraDC senilai Rp1,62 triliun untuk memperkuat bisnis data center perseroan.

PGS VP Investor Relation Telkom Andri Herawan Sasoko menyebut, transaksi penamabahan modal Rp1.626.900.000.000 pada TDE telah dilaksanakan pada 4 juni 2024, dalam rangka pembangunan lanjutan Hyperscale Data Center (“HDC”) Cikarang dengan kapasitas IT Load tambahan sebesar 18 MW.

"Alasan dan tujuan dilakukannya Transaksi di atas adalah untuk memperkuat bisnis data center yang dimiliki oleh TDE sehingga TDE dapat menjadi market leader untuk bisnis data center khususnya di Indonesia melalui ekspansi kapasitas data center TDE di domestik," kata Andri dalam keterbukaan infromasi, Jumat (7/6/2024).

Selain itu, transaksi ini menurut Andri akan mendukung rencana unlocking bisnis data center TLKM ke depannya yang diharapkan dapat memberikan nilai yang paling optimal bagi perseroan.

Andri Juga menegaskan tidak ada dampak signifikan terhadap kondisi keuangan perseroan, mengingat transaksi di atas dilakukan antara Telkom dan entitas anak perseroan.

Sebelumnya, anak perusahaan TLKM, yakni Telekomunikasi Indonesia International (Telin), dan Singtel mengumumkan penandatanganan Nota Kesepahaman untuk mengembangkan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) baru yang menghubungkan Singapura dan Batam.

Keduanya berada dalam Konsorsium INSICA (Indonesia Singapore Cable System) dan akan membangun jaringan serat optik bawah laut sepanjang 100 kilometer.

Chief Executive Officer Telin, Budi Satria Dharma Purba mengatakan pada masa mendatang, pasar kabel bawah laut global siap untuk pertumbuhan yang belum pernah terjadi, menjadikan Batam dan Singapura sebagai lokasi utama untuk investasi data center.

“Kabel bawah laut INSICA akan memenuhi kebutuhan penting untuk interkonektivitas data center di antara lokasi-lokasi strategis utama ini,” kata Budi dalam siaran pers, Rabu (5/6/2024).

INSICA akan menghadirkan kabel bawah laut yang terdiri dari 24-pasangan serat optik dan dua jalur kabel darat yang beragam sehingga menawarkan kapasitas maksimum hingga 20 terabit per detik per pasangan serat optik.

Hal ini akan memberikan bandwidth yang unggul, konektivitas tanpa batas, dan keamanan jaringan yang kuat serta memungkinkan pembagian sumber daya dan skalabilitas yang efisien.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ibad Durrohman
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper