Bisnis.com, JAKARTA – Emiten konsumer PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) mengakumulasikan laba bersih sebesar Rp1,2 triliun sepanjang periode Januari hingga April 2024.
Melansir materi paparan publik di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (5/6/2024), perolehan laba bersih tersebut meningkat 49,4% jika dibandingkan dengan periode tahun lalu yang meraup laba Rp804 miliar.
Kenaikan laba bersih perseroan didorong oleh kinerja penjualan yang meningkat 5,8% year-on-year (YoY) menjadi Rp10,83 triliun. Pada saat bersamaan, MYOR mengakumulasikan laba kotor senilai Rp2,96 triliun atau naik 6,3% YoY.
Sementara itu, laba usaha tercatat mencapai Rp1,36 triliun pada Januari-April 2024. Perolehan tersebut meningkat 2,6% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Pada 2024, manajemen MYOR memproyeksikan laba bersih tumbuh 7,2% YoY menjadi Rp3,47 triliun. Adapun kinerja penjualan diperkirakan meningkat 8,9% YoY ke Rp34,28 triliun, dengan laba kotor tembus Rp8,67 triliun atau naik 3,2% YoY.
Sementara itu, Direktur Utama Mayora Indah Andre Sukendra Atmadja mengatakan sejumlah indikator perekonomian nasional sepanjang 2023 semakin mengarah pada perbaikan. Hal ini pun memberikan harapan bagi perseroan untuk memacu kinerja.
Baca Juga
“Berbagai data ekonomi dari dalam negeri yang bagus memberikan harapan dan optimisme bahwa tahun 2024 akan lebih baik, meskipun krisis pangan akibat perubahan iklim masih membayangi,” ujarnya dikutip dari laporan tahunan MYOR.
Selain itu, Andre menambahkan komitmen dari pemerintah yang mendorong pertumbuhan industri di dalam negeri juga menjadi peluang bagi MYOR untuk terus bertumbuh.
Hal tersebut didukung dengan fasilitas produksi yang dimiliki perseroan, tim penelitian dan pengembangan yang inovatif, dan keandalan tim pemasaran. Andre menyatakan sikap waspada dan prinsip kehati-hatian juga terus dipraktekan.
“Manajemen perseroan berkeyakinan dapat mencatatkan pertumbuhan yang semakin menguntungkan bagi seluruh stakeholder,” kata Andre.
------------------------------
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.