Kemudian, kontrak minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli 2024 juga melemah 0,20% atau 0,15 poin ke level US$74,07 per barel pada pukul 06.40 WIB.
Harga minyak menurun setelah OPEC+ secara tak terduga meluncurkan rencana untuk mengembalikan sebagian produksi ke pasar pada tahun ini. Hal ini menambah momentum bearish yang dialami minyak mentah selama berbulan-bulan.
Diketahui bahwa OPEC dan sekutunya pada akhir pekan sepakat untuk mengurangi sejumlah pengurangan produksi pada Oktober 2024. Pembatasan ini akan berlanjut secara penuh pada kuartal III/2024, sebelum secara bertahap dihapuskan pada 12 bulan berikutnya.
Kesepakatanpengakhiran pengurangan produksi tersebut lebih awal dari perkiraan banyak pengamat pasar. Para analis juga kebingungan apakah keputusan tersebut akan berdampak bearish pada minyak mentah, atau apakah OPEC+ masih mampu mengelola pasar dengan tekun.
Diketahui bahwa minyak telah menurun selama 2 tahun terakhir, karena berkurangnya risiko geopolitik dan permintaan yang menunjukan sinyal pelemahan. Bukti pasar fisik juga muncul, lantaran selisih harga kontrak terdekat Brent dengan kontrak berikutnya (prompt spread) menyempit menjadi 13 sen, mendekati struktur contango bearish yang menandakan pasokan mencukupi dalam waktu dekat.
“Pelonggaran premis risiko pasokan telah membebani harga dan selisih harga, dan perjanjian OPEC tidak berbuat banyak untuk membalikkan keadaan tersebut,” jelas ahli strategi komoditas di TD Securities, Ryan McKay.