Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas terpantau variatif setelah data perekonomian Amerika Serikat (AS) yang lebih lemah dari perkiraan. Sementara itu, pasca pengumuman Opec+ harga minyak mentah melesu.
Berdasarkan data Bloomberg, harga emas di pasar spot melemah 0,03% ke level US$2.350,11 pada perdagangan Selasa (4/6/2024) pada pukul 06.45 WIB.
Kemudian, harga emas Comex kontrak Agustus 2024 menguat 0,06% ke level US$2.370,80 per troy ounce pada pukul 07.34 WIB.
Mengutip Reuters, harga emas naik pada Senin (3/6) karena data ekonomi AS yang lebih lemah dari perkiraan, sehingga memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga pada akhir 2024. Hal ini membuat dolar dan imbal hasil obligasi menjadi lebih rendah.
"Kami mengalami sedikit kemunduran, kami lebih suka menyebutnya sebagai konsolidasi. Namun sekali lagi, bias positif yang mendasarinya benar-benar datang dari ekspektasi kuat bahwa kami akan bergerak menuju penurunan suku bunga di akhir tahun ini," jelas direktur investasi dan perdagangan alternatif di High Ridge Futures, David Meger.
Diketahui aktivitas manufaktur AS melambat dua bulan berturut-turut pada Mei 2024, dan belanja konstruksi AS yang juga menurun secara tak terduga dua bulan berturut-turut pada April 2024, karena penurunan aktivitas non-perumahan.
Baca Juga
Dolar juga jatuh ke level terendah dalam tiga minggu terhadap mata uang lainnya, membuat emas menjadi lebih menarik bagi pemegang mata uang lainnya. Imbal hasil Treasury AS juga menurun ke level terendah dalam dua minggu, setelah data manufaktur yang diketahui melemah.
Harga Batu Bara
Berdasarkan data Bloomberg, harga batu bara kontrak Juni 2024 di ICE Newcastle melemah 0,39% ke level US$140,20 per metrik ton pada penutupan perdagangan Senin (3/5). Kemudian, batu bara kontrak Juli 2024 menguat 0,38% ke US$144,45 per metrik ton.
Mengutip Energyworld, Berdasarkan laporan kementerian batu bara, produksi batu bara India pada Mei 2024 melonjak 10,15% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, menjadi sebesar 83,91 juta metrik ton.
Diketahui bahwa Coal India Limited (CIL), yakni perusahaan pertambangan batu bara milik negara, memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan tersebut. Produksinya mencapai 64,40 juta metrik ton, naik 7,46% dari 59,93 juta metrik ton pada tahun lalu.
Kemudian, dalam pengiriman, India telah melaporkan total pengiriman sebesar 90,84 juta metrik ton pada Mei 2024, dan mencatatkan peningkatan sebesar 10,35% dari 82,32 juta metrik ton pada Mei 2023.
Adapun, Pengiriman oleh CIL mencapai 69,08 juta metrik ton, menunjukkan pertumbuhan sebesar 8,50% dari 63,67 juta metrik ton sebelumnya.
Harga Minyak Mentah
Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Agustus 2024 diperdagangkan melemah 3,39% atau 2,75 poin ke level US$78,36 per barel pada perdagangan Senin (3/6) pukul 04.59 WIB.