Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertemuan OPEC+ Makin Dekat, Harga Minyak Mentah Terus Merosot

Kontrak minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli 2024 melemah 0,43% atau 0,39 poin ke level US$77,61 per barel.
Kilang minyak Petroleos de Venezuela SA (PDVSA) Amuay di Kompleks Kilang Paraguana di Punto Fijo, Negara Bagian Falcon, Venezuela, pada hari Sabtu, 19 Agustus 2023./Bloomberg
Kilang minyak Petroleos de Venezuela SA (PDVSA) Amuay di Kompleks Kilang Paraguana di Punto Fijo, Negara Bagian Falcon, Venezuela, pada hari Sabtu, 19 Agustus 2023./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak menurun selama tiga hari berturut-turut karena bursa pasar utama menyoroti kekhawatiran berlebihnya pasokan sebelum pertemuan OPEC+ pada akhir pekan ini. 

Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Juli 2024 diperdagangkan melemah 0,27% ke level US$81,64 per barel pada perdagangan Jumat (31/5/2024) pada pukul 09.26 WIB. 

Kontrak minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli 2024 melemah 0,43% atau 0,39 poin ke level US$77,61 per barel. 

Selisih harga minyak Brent kemudian juga melemah menjadi struktur contango yang bearish, yakni pertama kalinya sejak Januari 2024. Hal ini kemudian menunjukan berlebihnya pasokan. 

Harga minyak diperkirakan berakhir pada minggu ini dengan sedikit perubahan, setelah terpapar faktor-faktor bullish seperti serangan terhadap kapal di Laut Merah, sentimen bearish dari pasar keuangan yang lebih luas, dan sinyal perlambatan permintaan China. 

Kemudian, penurunan tersebut kemudian mengurangi kenaikan harga minyak mentah, sehingga pada tahun ini minyak telah meningkat sebesar 10%. 

OPEC+ juga diperkirakan akan memperpanjang pengurangan produksi, dengan kemungkinan beberapa pembatasan akan berlangsung hingga 2025.

Kelompok minyak tersebut juga diketahui sedang meninjau kapasitas produksi untuk anggotanya. Uni Emirat Arab, Kazakhstan, Irak, Kuwait dan Aljazair adalah beberapa negara yang berpotensi memproduksi lebih banyak minyak pada tahun depan kini berada dalam pengawasan. 

Para pedagang juga mencari sinyal lebih lanjut mengenai konsumsi yang meningkat di Negeri Paman Sam, pada awal musim berkendara di musim panas. 

Berdasarkan data Badan Informasi Energi (EIA) pada Kamis (30/5/2024) permintaan bensin tersirat mengalami pemulihan, sementara persediaan minyak mentah mengalami penurunan terbesar sejak Januari 2024.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper