Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ambles Tinggalkan Level 7.000, Saham BREN ARB Beruntun

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup ambles ke zona merah meninggalkan level 7.000 akibat saham BREN mengalami ARB.
Mahasiswa beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (6/2/2024). Bisnis/Arief Hermawan P
Mahasiswa beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (6/2/2024). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup ambles ke zona merah meninggalkan level 7.000 pada akhir perdagangan hari ini, Jumat (31/5/2024). Saham BREN milik taipan Prajogo Pangestu yang masuk papan pemantauan khusus full call auction menjadi jangkar pemberat IHSG.

Berdasarkan data RTI Business pukul 16.00 WIB, IHSG menutup perdagangan Mei 2024 dengan melemah 0,90% atau 63,40 poin ke level 6.970,73. Sepanjang sesi, IHSG bergerak pada rentang 6.959 hingga 7.102 di awal sesi.   

Tercatat, 199 saham menguat, 372 saham melemah, dan 209 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar terpantau menjadi Rp11.856 triliun.

Adapun, saham BREN yang masuk papan pemantauan khusus sejak Rabu (29/5) terpantau ambles dan menyentuh auto rejection bawah (ARB) beruntun hingga parkir di level Rp8.225 per saham. Hal itu memberatkan laju IHSG, sebab kapitalisasi pasar BREN sangat besar yakni Rp1.100 triliun.

Dari jajaran saham big cap, saham PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) milik Grup Panigoro-Salim juga turun 3,01% ke level Rp12.075 per saham. Diikuti PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) yang turun 1,24% ke Rp17.975 per saham.

Namun, jajaran saham big cap yang masih menguat yaitu TLKM naik 3,20% ke Rp2.900, diikuti saham BBCA dan BMRI naik masing-masing 2,78% dan 0,43%.

Dari jajaran saham terlaris, BBCA memimpin dengan nilai transaksi Rp7 triliun, diikuti  saham milik Prajogo lainnya, yakni PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) senilai Rp6,4 triliun. Saham TPIA pun naik 0,27% ke Rp9.175.

Sementara itu, dari jajaran top gainers, saham PT Ulima Nitra Tbk. (UNIQ) menguat 14,86% ke Rp510 per saham, sedangkan saham PT Multi Hanna Kreasindo Tbk. (MHKI) ambles 28,98% ke Rp125 per saham menempati posisi top losers.

Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih mengatakan, pelemahan IHSG tersebut juga mencerminkan performa mata uang rupiah yang terdepresiasi 1,9% dari nilai terendahnya pada Mei 2024. 

"Aksi outflow investor asing yang cukup masif dari awal April 2024 juga memberikan tekanan pada IHSG. Volatilitas pergerakan pasar saham di pekan terakhir Mei 2024 membuat pelaku pasar wait and see," ujar Ratih dalam riset. 

Dari mancanegara, Wall Street terkoreksi setelah salah satu saham teknologi terbesar (salesforce) turun ke level terendah dalam 20 tahun terakhir. Salesforce, melaporkan penurunan pendapatan dan laba yang lebih rendah dibandingkan perkiraan analis pada kuartal I/2024. Performa tersebut direspons oleh terkoreksinya saham Salesforce hingga -19,86%.  

Sementara itu dari Asia, Dana Moneter Internasional (IMF) merevisi kenaikan pertumbuhan ekonomi China pada 2024-2025. Optimisme tersebut seiring dengan perbaikan pertumbuhan PDB pada kuartal sebelumnya dan kebijakan yang mendukung ekonomi kembali ekspansif.  

-----

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper