Bisnis.com, JAKARTA — Emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) ditinggalkan pendirinya mulai dari Andre Soelistyo hingga William Tanuwijaya. Analis melihat keluarnya founder GOTO ini dapat mempengaruhi kinerja saham GOTO ke depan.
Head of Customer Literation and Education Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi menuturkan keluarnya founder GOTO dapat berdampak terhadap spekulasi investor dan arah kebijakan manajemen ke depannya.
Akan tetapi, lanjutnya, keluarnya founder GOTO ini tidak akan mempengaruhi kinerja fundamental GOTO saat ini.
"Kami melihat memang secara tren kinerja, GOTO cenderung mengalami perbaikan, terlihat dari EBITDA yang positif sebesar Rp74 miliar di tahun 2023, dari sebelumnya sebesar -Rp3,14 triliun," ucap Audi, Selasa (28/5/2024).
Menurut Audi, pasar mengapresiasi hasil kinerja fundamental ini, sehingga direspons positif oleh investor yang tercermin dari kenaikan harga sahamnya.
Sebagaimana diketahui, pada penutupan perdagangan kemarin Senin (27/5/2024), saham GOTO ditutup menguat 6,06% ke level Rp70. Sementara itu, pada hari ini, saham GOTO masih bertahan di zona hijau.
Baca Juga
Seperti diketahui, Manajemen GOTO menjelaskan William Tanuwijaya akan meninggalkan GOTO karena masa jabatannya sebagai komisaris berakhir usai penutupan RUPST 2024. Selain William Tanuwijaya, masa jabatan Komisaris GOTO Robert Holmes Swan dan Direktur GOTO Melissa Siska Juminto juga berakhir usai penutupan RUPST 2024.
Sebagaimana diketahui, William dan Melissa merupakan bagian dari Tokopedia sebelum Tokopedia merger dengan Gojek pada 2021. Masa jabatan William dan Melissa di GOTO tak diperpanjang setelah saham Tokopedia kini sebagian besar dimiliki dan dikendalikan oleh TikTok.
Selain William dan Melissa, Co-Founder yang juga Komisaris GOTO Andre Soelistyo juga mengajukan pengunduran diri. Andre menyerahkan surat pengunduran dirinya pada 17 Mei 2024.
GOTO akan meminta restu pemegang saham untuk pengunduran diri Andre Soelistyo sebagai Komisaris GOTO dalam RUPS yang akan digelar bulan depan.
_________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
