Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CLEO Siapkan 4 Pabrik Baru pada 2024, Capex Rp450 Miliar

Emiten Crazy Rich Surabaya Hermanto Tanoko PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO), berencana kembali menambah 4 pabrik baru pada 2024.
Emiten Crazy Rich Surabaya Hermanto Tanoko PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO), berencana kembali menambah 4 pabrik baru pada 2024.
Emiten Crazy Rich Surabaya Hermanto Tanoko PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO), berencana kembali menambah 4 pabrik baru pada 2024.

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten produksi air minuman dalam kemasan terafiliasi Crazy Rich Surabaya Hermanto Tanoko, PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO), berencana kembali menambah 4 pabrik baru yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia pada 2024.

Berdasarkan data Paparan Publik Perseroan, pada tahun 2024, CLEO berencana untuk membangun 3 pabrik yang masing masing berada di 3 pulau besar Indonesia. Daerah tersebut yaitu Palu, Sulawesi Tengah; Pontianak, Kalimantan Barat; serta Pekanbaru, Riau. Selain itu, CLEO tengah menunggu waktu operasi pabrik baru di Palembang, Sumatra Selatan.

Manajemen CLEO menyatakan pembangunan pabrik CLEO yang baru merupakan target ke depan perseroan untuk terus mewujudkan visi dan misi perusahaan.

“Pada tahun 2024 ini, selain fokus kami tetap pada pengenalan produk tambahan, perseroan berencana untuk membangun 3 pabrik yang masing masing berada di pulau pulau besar Indonesia. Rencananya ini akan menjadi jaringan pabrik air minum terbesar di Indonesia,” jelas manajemen CLEO.

Selama berdirinya perseroan ini, CLEO setidaknya telah berhasil membangun 31 pabrik yang banyak tersebar di wilayah barat sampai timur Indonesia. Selain itu setidaknya CLEO memiliki kurang lebih 5.000 mitra distruibusi dan kurang lebih 300 jaringan distribusi di Indonesia.

Daftar Pabrik CLEO per April 2024

  1. Pandaan (Jawa Timur)
  2. Citeureup (Jawa Barat)
  3. Kudus (Jawa Tengah)
  4. Jember (Jawa Timur)
  5. Makassar (Sulawesi Selatan)
  6. Banjarmasin (Kalimantan Selatan)
  7. Medan (Sumatera Utara)
  8. Perean (Bali)
  9. Lombok (NTB)
  10. Bangkalan (Jawa Timur)
  11. Bekasi (Jawa Barat)
  12. Sumenep (Jawa Timur)
  13. Bojonegoro (Jawa Timur)
  14. Garut (Jawa Barat)
  15. Cirebon (Jawa Barat)
  16. Gn. Sindur (Jawa Barat)
  17. Megati (Bali)
  18. Malang (Jawa Timur)
  19. Purworejo (Jawa Tengah)
  20. Ungaran (Jawa Tengah)
  21. Kendari (Sulawesi Tenggara)
  22. Ngoro (Jawa Timur)
  23. Teuku Umar (Bali)
  24. Singosari (Jawa Timur)
  25. Prigen (Jawa Timur)
  26. Sukabumi (Jawa Barat)
  27. Kediri (Jawa Timur)
  28. Balikpapan (Kalimantan Timur)
  29. Palangkaraya (Kalimantan Tengah)
  30. Manado (Sulawesi Utara)
  31. Lampung

Rencana Pabrik Baru CLEO pada 2024

  1. Palembang (Sumatra Selatan)
  2. Palu (Sulawesi Tegah)
  3. Pontianak (Kalimantan Barat)
  4. Pekanbaru (Riau)

Selain itu perseroan juga mengungkapkan pada 2024 mendatang ini, perseroan kembali menargetkan pertumbuhan penjualan dan laba bersih mencapai dua digit. Hal tersebut yang merupakan alasan perseroan dalam mempersiapkan pembangunan pabrik baru serta menganggarkan belanja modal pada tahun ini sebesar Rp450 miliar.

Untuk kedepannya serta melihat jangka panjang, CLEO menargetkan dengan adanya penambahan pada sektor pabrik, dapat meningkatkan pertumbuhan unggul yang berkelanjutan dan menguntungkan. Selain itu perseroan juga berharap dapat memperluas jaringan distribusi produk yang diciptakan. (Fasya Kalak Muhammad)

Kinerja CLEO

Mengutip laporan keuangannya, CLEO meraih laba Rp324,09 miliar pada 2023, naik 65,81% secara tahunan (year-on-year/YoY) dari posisi Rp195,46 miliar pada 2022 lalu.

Laba CLEO itu ditopang oleh kinerja penjualan bersih yang sebesar Rp2,09 triliun, naik 24,85% YoY. Penjualan air minum dalam kemasan (AMDK) botol menyumbang paling besar.

AMDK botol terdata meraih penjualan bersih sebesar 1,11 triliun atau naik 37,08 YoY. Sisanya, berasal dari penjualan bukan botol sebesar Rp944,06 miliar dan penjualan bersih lain-lain sebesar Rp34,73 miliar.

Beban pokok penjualan CLEO juga ikut terkerek tetapi dengan pertumbuhan yang lebih rendah. Beban pokok penjualan CLEO terdata sebesar Rp904,36 miliar, naik 9,43% YoY pada 2023.

Dua komponen terbesar beban pokok penjualan CLEO ialah bahan baku dan upah tenaga kerja langsung dan tidak langsung. Jumlah kedua komponen beban ini menyentuh Rp710,60 miliar, atau setara dengan 78,31% dari total beban pokok penjualan CLEO 2023.

CLEO melaporkan total aset CLEO terdata senilai Rp2,29 triliun pada akhir 2023, naik 28,25% YoY. Adapun, liabilitas perseroan terdata senilai Rp781,64 miliar, naik dari posisi Rp581,13 pada akhir 2022.

Liabilitas CLEO 2023 itu terdiri dari liabilitas jangka pendek sebesar Rp441,89 miliar dan liabilitas jangka panjang senilai Rp449,75 miliar.

Pada liabilitas jangka panjang, utang bank jangka panjang terdata menyumbang jumlah paling besar yakni sebesar Rp239,05 miliar. Adapun, utang bank jangka pendek terdata senilai Rp173,39 miliar.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper