Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tingkat Literasi Keuangan Perempuan Lampaui Pria, Ini Kata Bos OJK dan Bank Jago

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat literasi keuangan perempuan mencapai 66,75% lebih tinggi dari pria.
Ilustrasi seorang wanita yang melakukan transaksi keuangan menggunakan internet banking dan kartu kredit/Freepik.
Ilustrasi seorang wanita yang melakukan transaksi keuangan menggunakan internet banking dan kartu kredit/Freepik.

Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat literasi keuangan perempuan mencapai 66,75% lebih tinggi bila dibandingkan dengan laki-laki yang sebesar 64,14%.

Secara gender, tingkat inklusi keuangan perempuan juga mencapai 76,08% melampaui laki-laki yang sebesar 73,97%. Oleh sebab itu, Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengharapkan ada akses keuangan yang lebih besar bagi perempuan.

“Ini harus jadi prioritas karena kalau kita lihat, tingkat kepatuhan pengembalian kredit atau pembiayaan UMKM jauh lebih tinggi jika diberikan itu kepada perempuan,” ujar Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dikutip dari Antara, Sabtu (29/6/2024).

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai perempuan Indonesia punya potensi yang sangat besar dalam menggerakkan ekonomi keluarga maupun negara. Berdasarkan catatannya, tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan mencapai 51,71% dari total 105,6 juta perempuan berusia produktif atau di atas 15 tahun.

“Kalau saya lihat statistiknya, 62% perempuan Indonesia sekarang menabung. Karena sudah punya tabungan, berarti mulai banyak ide dan banyak pula orang yang mampu menangkap emotional preference atau tahu cara memainkan emosi ini,” ujar Sri.

Adapun Komisaris Bank Jago Anika Faisal berpendapat perempuan sebagai tulang punggung keluarga perlu mengasah kecerdasan dalam pengelolaan keuangan dengan memanfaatkan teknologi digital. Dengan begitu, perempuan bisa merencanakan pengelolaan keuangan dan anggaran berbasiskan skala prioritas, bukan malah menjadi konsumtif dengan pengeluaran yang lebih besar daripada pemasukan.

“Kalau zaman dulu, ibu saya kelola uang pakai amplop. Misalnya amplop buat belanja, buat jajan, buat sekolah anak, dan lain-lain. Sekarang sudah banyak teknologi digital yang memampukan kita lebih pandai kelola uang. Ada aplikasi bank yang memungkinkan nasabah membuat banyak Kantong (untuk alokasi anggaran), seperti Aplikasi Jago,” ungkap Anika.

Dia menekankan agar perempuan tidak FOMO alias fear of missing out bila ada produk investasi yang menawarkan return 50% dalam waktu singkat. Menurutnya investasi harus pilih-pilih sesuai dengan kebutuhan jangka waktu dan risiko.

“Kita juga bisa menawarkan jasa atau membuka usaha dari rumah dengan memanfaatkan teknologi di ekosistem digital. Dengan adanya teknologi, modal kita untuk berusaha, berinvestasi tidak harus besar, yang penting punya niat baik dan keahlian,” pungkas Anika.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper