Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Komoditas Hari Ini (24/5): Emas Naik Turun, Batu Bara dan CPO Memanas

Komoditas emas terpantau naik turun pada perdagangan Jumat (24/5/2024). Sementara batu bara dan CPO ditutup menguat.
Ilustrasi emas batangan. Dok Bloomberg
Ilustrasi emas batangan. Dok Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Harga komoditas emas terpantau variatif, yang sejauh ini menurun ke level terendah dalam satu minggu. Sementara itu, harga batu bara dan crude palm oil (CPO) ditutup menguat. 

Berdasarkan data Bloomberg, harga batu bara kontrak Mei 2024 di ICE Newcastle ditutup menguat 0,25% pada level US$142,75 per metrik ton pada penutupan perdagangan Kamis (23/5/2024). Kemudian, batu bara kontrak Juli 2024 menguat 1,36% ke US$144,90 per metrik ton. 

Mengutip Energyworld, ambisi energi terbarukan Australia mendapat pukulan keras pada Kamis (23/5), dengan kekurangan listrik yang memaksa penundaan penutupan pembangkit listrik tenaga batu bara terbesar.

“Cara terbaik untuk menghambat transisi energi terbarukan adalah dengan mematikan lampu pada 2025. Saya tidak akan membiarkan hal itu terjadi,” jelas Perdana Menteri New South Wales Chris Minns pada Kamis (23/5). 

Pembangkit listrik Eraring dijadwalkan tutup pada 2025. Namun pembangkit listrik tersebut akan tetap beroperasi setidaknya dua tahun lagi karena energi terbarukan belum cukup.

Keputusan ini menunjukkan kesenjangan antara realitas dan target Australia untuk mencapai 82 persen energi terbarukan pada 2030.

Ilustrasi harga batu bara
Ilustrasi harga batu bara

Harga Emas

Berdasarkan data Bloomberg, harga emas di pasar spot telah menguat 0,08% ke level 2.331,22 pada pukul 06.30 WIB. Kemudian, harga emas Comex kontrak Agustus 2024 melemah -0,21% ke level US$2.354,80 per troy ounce pada pukul 06.20 WIB. 

Mengutip Reuters, harga emas telah menurun ke level terendah dalam satu minggu pada Kamis (23/5) sehingga memperpanjang penurunannya selama tiga sesi berturut-turut.

Penurunan ini terjadi setelah risalah pertemuan terbaru dari Federal Reserve (The Fed) yang mengindikasikan suku bunga tetap lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama. 

Selain itu, pasar juga mengkhawatirkan harga emas yang tinggi, yang dapat mempengaruhi pembelian bank sentral yang aktif pada 2022-2023, dan permintaan dari investor China. 

“Kami memperkirakan mereka akan melanjutkan pembelian yang kuat ketika terjadi penurunan harga, dan kami tidak memperkirakan penurunan harga emas akan terjadi,” jelas  ahli strategi komoditas di WisdomTree, Nitesh Shah. 

Menurutnya, emas kemungkinan akan mendapatkan dukungan berikutnya di US$2.300. Sinyal The Fed siap untuk menurunkan suku bunga juga akan menjadi katalis utama berikutnya, untuk kenaikan harga emas. 

ilustrasi harga emas
ilustrasi harga emas

Harga CPO

Harga komoditas minyak kelapa sawit atau CPO berjangka pada penutupan perdagangan Kamis (24/5) kontrak Agustus 2024 menguat 24 poin ke 3.892 ringgit per ton di Bursa derivatif Malaysia. Kontrak Juni 2024 juga ditutup menguat 14 poin menjadi 3.895 ringgit per ton. 

Mengutip Bernama, seorang pedagang mengatakan bahwa kontrak berjangka CPO telah ditutup lebih tinggi pada Kamis  (23/5) di kala ekspektasi kenaikan produksi yang lebih rendah dari perkiraan. 

“Pasar kini menunggu perkiraan produksi minyak sawit 1-20 Mei [2024] dari Asosiasi Minyak Sawit Malaysia (MPOA) yang diperkirakan akan dirilis besok,” ujar pedagang minyak sawit David Ng .

Lanjutnya, dia mengatakan rebound di kontrak berjangka minyak kedelai Chicago Board of Trade dan kontrak berjangka Dalian Commodity Exchange dapat mengangkat sentimen di pasar. Pihaknya juga melihat dukungan harga pada RM3.850 per ton dan resistensi pada RM4.000 per ton. 

Analis senior Fastmarkets Palm Oil Analytics, Sathia Varqa juga berpendapat bahwa hanya ada sedikit berita fundamental positif yang menjaga momentum pembelian tetap berjalan dan mengangkat harga di atas satu persen. 

Menurutnya, ringgit yang lebih lemah mungkin menawarkan beberapa dukungan untuk masa depan yang lebih tinggi dari harga perdagangan Kamis (23/5).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper