Bisnis.com, JAKARTA - Penyesuaian papan perdagangan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) akan memberikan sentimen negatif jangka pendek terhadap emiten-emiten yang turun ke papan pengembangan dari papan utama.
Pengamat Pasar Modal sekaligus Direktur Avere Investama Teguh Hidayat mengatakan penyesuaian papan oleh emiten papan utama ke papan pengembangan akan menjadi sentimen negatif bagi harga saham secara jangka pendek.
“Sama seperti saham yang masuk atau keluar MSCI, LQ45 atau indeks-indeks lainnya, saham [emiten penyesuaian papan] mungkin akan terpengaruh di hari pertama [Senin nanti],” kata Teguh saat dihubungi, Jumat (24/5/2024).
Namun demikian, Teguh menjelaskan jika mayoritas saham di Bursa memang masuk ke dalam papan pengembangan. Hal tersebut tidak akan berdampak signifikan terhadap investor yang memang memperhatikan emiten secara fundamental.
Menurutnya beberapa saham yang turun seperti PT H.M Sampoerna Tbk. (HMSP) dan emiten Tanoko PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk. (DEPO) masih menarik secara fundamental karena pertumbuhan masih baik.
“Papan utama itu perusahaan besar menurut Bursa, pandangan itu kan subjektif ya antara Bursa dengan investor. Kalau kinerja perusahaan bagus ya tidak masalah,” lanjutnya.
Baca Juga
Senada, Pengamat Pasar Modal & Founder WH-Project William Hartanto menjelaskan penyesuaian papan ini tidak akan berpengaruh terhadap kepercayaan investor selama terdapat data yang jelas terkait emiten-emiten yang bersangkutan.
Menurut William penyesuaian papan oleh BEI tersebut perlu diperhatikan bagi investor maupun trader. Bagi investor atau untuk investasi jangka panjang, faktor fundamental perlu diperhatikan.
“Sementara bagi para trader atau jangka pendek maka likuiditas menjadi poin penting,” kata William kepada Bisnis.
William mengatakan dari beberapa saham yang naik ke papan utama, yang menarik diperhatikan adalah HATM, BDKR dan IMPC. Menurutnya secara teknikal tiga emiten ini mendukung untuk trading buy.
Sementara bagi emiten yang turun ke papan pengembangan, investor perlu wait and see karena sentimen akan memicu tekanan jual dan potensi pelemahan harga.