Bisnis.com, JAKARTA — Emiten maskapai penerbangan pelat merah, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) telah melakukan perombakan pengurus dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Selasa (22/5/2024).
Salah satu keputusan RUPS yakni mengangkat Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI (Purn) Fadjar Prasetyo menjadi komisaris utama Garuda Indonesia. Adapun, Fadjar menjabat sebagai KSAU pada periode 20 Mei 2020 hingga 5 April 2024.
Berdasarkan catatan Bisnis, pada 2021 lalu, Menteri BUMN Erick Thohir juga mengangkat Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Fadjar Prasetyo sebagai Komisaris Utama PT Dirgantara Indonesia (PT DI).
Direktur Utama GIAA Irfan Setiaputra mengatakan, melalui persetujuan RUPS, pada agenda perubahan pengurus perseroan tersebut turut menunjuk Marsekal TNI (Purn.) Fadjar Prasetyo sebagai Komisaris Utama/Komisaris Independen.
"Posisi Fadjar Prasetyo itu menggantikan Timur Sukirno yang kini menjabat sebagai Komisaris Independen," ujar Irfan saat paparan publik Garuda Indonesia di Cengkareng, Rabu (22/5/2024).
Lebih lanjut, pada RUPST tersebut turut mengangkat Enny Kristiani sebagai Direktur Human Capital & Corporate Service. Posisi tersebut sebelumnya diisi Rahmat Hanafi selaku Pelaksana Tugas Direktur Human Capital, menggantikan posisi mendiang Salman El Farisiy yang telah berpulang pada awal tahun 2024.
Baca Juga
Beberapa agenda RUPS lainnya yaitu persetujuan laporan keuangan 2023, penetapan penggunaan laba bersih 2023, penetapan remunerasi, penunjukkan kantor akuntan publik, laporan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum.
"Sementara ada dua agenda RUPS yang belum terlaksana yakni persetujuan pengalihan kekayaan perseroan dan persetujuan kewenangan terkait kekayaan perseroan, karena belum mencapai kuorum," jelas Irfan.
Mengutip laporan keuangan perseroan, Garuda melaporkan meraih pendapatan usaha sebesar US$2,93 miliar, naik 39,83% secara tahunan (year-on-year/YoY) dari posisi US$2,1 miliar pada 2022.
Pendorong utama pendapatan usaha GIAA ialah pendapatan dari penerbangan berjadwal yang menyentuh 2,37 miliar pada 2023, naik 40,71%. Selanjutnya, ada pendapatan penerbangan tidak berjadwal dan pendapatan lainnya yang masing-masing menyumbang US$288,03 juta dan US$270,58 juta.
Setelah dikurangi pajak, laba tahun berjalan GIAA menjadi US$251,99 juta pada 2023. Adapun, kepentingan non-pengendali terdata sebesar US$1,94 juta sehingga laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk menjadi senilai US$250,04 juta.
Adapun, saham GIAA parkir melemah 1,67% di level Rp59 per saham pada Rabu (22/5/2024). Secara year-to-date (ytd) saham GIAA ambles 14,49%.
Berikut Susunan Direksi Garuda Indonesia:
1. Direktur Utama: Irfan Setiaputra
2. Direktur Keuangan dan Manajemen Resiko: Prasetio
3. Direktur Niaga: Ade R. Susardi
4. Direktur Operasi: Tumpal Manumpak Hutapea
5. Direktur Teknik: Rahmat Hanafi
6. Direktur Human Capital dan Corporate Service: Enny Kristiani
Berikut Susunan Dewan Komisaris Garuda Indonesia:
1. Komisaris Utama/Komisaris Independen: Marsekal TNI (Purn.) Fadjar Prasetyo
2. Komisaris: Chairal Tanjung
3. Komisaris Independen: Timur Sukirno