Bisnis.com, JAKARTA - Emiten Grup Sinarmas PT Dian Swastika Sentosa Tbk. (DSSA) berencana melakukan stock split atau pemecahan saham dengan rasio 1:10. Saham DSSA merupakan saham dengan harga tertinggi di Bursa Efek Indonesia.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, saham DSSA saat ini berada di level Rp128.000 per saham. Saham DSSA telah stagnan di level tersebut sejak sepekan perdagangan.
Secara year-to-date (YtD), saham DSSA memberikan return positif sebesar 60%. Adapun DSSA sempat menyentuh level tertinggi sepanjang masa di posisi Rp163.000 per saham.
Kapitalisasi pasar DSSA tercatat di level Rp98,63 triliun dengan PER sebesar 15,01 kali dan PBVR sebesar 4,62 kali.
Merujuk prospektus, manajemen DSSA akan melakukan stock split dari nilai nominal saham sebelumnya Rp250 menjadi Rp25 per saham. Hal ini dilakukan untuk menarik minat investor dan meningkatkan likuiditas.
Manajemen mengatakan harga saham DSSA saat ini relatif sangat tinggi. Hal ini menyebabkan nilai pembelian untuk 1 lot saham DSSA hanya dapat terjangkau bagi sebagian kecil investor dan perdagangan saham DSSA menjadi tidak likuid.
Baca Juga
Stock Split diharapkan dapat meningkatkan minat investor untuk membeli saham DSSA, meningkatkan jumlah pemegang saham DSSA, meningkatkan likuiditas saham, dan mendukung pertumbuhan nilai DSSA.
Rencana stock split masih akan menunggu persetujuan pemegang saham dalam RUPSLB pada 25 Juni mendatang.
Saham DSSA sebelum stock split tercatat sebesar 770.552.320 termasuk saham treasuri sebesar 154.105.327. Adapun setelah pelaksanaan stock split, saham DSSA yang tercatat adalah sebanyak 7.705.523.200 termasuk saham treasuri sebesar 1.541.053.270.