Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Tembus US$2.400, Proyeksi The Fed Pangkas Suku Bunga 2 Kali

Harga emas global tembus US$2.400 seiring dengan proyeksi penurunan suku bunga AS oleh Federal Reserve (The Fed).
Feni Freycinetia Fitriani,Rizqi Rajendra
Minggu, 19 Mei 2024 | 05:35
Harga emas global tembus US$2.400 seiring dengan proyeksi penurunan suku bunga AS oleh Federal Reserve (The Fed). /Freepik
Harga emas global tembus US$2.400 seiring dengan proyeksi penurunan suku bunga AS oleh Federal Reserve (The Fed). /Freepik

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas global tembus US$2.400 seiring dengan proyeksi penurunan suku bunga AS oleh Federal Reserve (The Fed). Hal itu membuat investor menjual dolar AS dan beralih ke logam mulia.

Pada Jumat (17/5/2024), harga emas spot naik 1,5% menjadi US$2.415,83 per ounce, mendekati level tertinggi sepanjang masa di $2.431.29 yang dicapai pada 12 April 20204. 

Sementara itu, harga emas berjangka AS menetap 1,3% lebih tinggi pada US$2.417,40 per ounce, tembus rekor tertinggi sebelumnya.

“Emas bergerak lebih tinggi meskipun ada kenaikan dalam dolar dan imbal hasil. Saya pikir dalam hal ini, stimulus China telah membantu karena kita juga melihat logam [dasar] lainnya berkinerja sangat baik,” kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities.

Pasar logam terangkat setelah China, konsumen utama logam industri dan juga emas, mengumumkan langkah-langkah “bersejarah” untuk menstabilkan sektor properti yang dilanda krisis.

Imbasnya, harga emas spot naik lebih dari 2% sepanjang minggu ini. Sementara itu, perak menembus batas US$30 untuk mencapai level tertinggi 11 tahun.

London Bullion Market Association (LBMA) mengatakan patokan harga emas London mengakhiri minggu ini pada rekor tertinggi US$2402.60 per troy ounce. 

“Pada akhirnya emas merespons gagasan bahwa inflasi AS mungkin terkendali. Setiap pembicaraan tentang periode suku bunga tinggi yang berkepanjangan akan dimitigasi,” kata Melek.

Para trader memperkirakan sekitar dua kali pemangkasan suku bunga acuan oleh The Fed pada tahun ini, dengan November 2024 sebagai titik awal yang paling realistis. 

Harga emas melonjak kembali ke atas level US$2.400 pada hari Jumat (17/5/2024) untuk pertama kalinya dalam sebulan, naik ke rekor tertinggi karena dolar AS yang terus melemah.

Emas untuk pengiriman Juni diperdagangkan naik US$32,10 menjadi US$2.417,60 per ounce, melampaui rekor penutupan sebelumnya sebesar US$2.413,80 yang dicatat pada 19 April.

"Tenaga kerja dan pertumbuhan yang masih sehat serta tren inflasi yang masih ada mendukung desakan kami untuk tetap berhati-hati, mengingat kerentanan emas berada pada tingkat rekornya. Jika tekanan harga semakin mengakar dan pasar tenaga kerja tetap kuat, maka narasi penurunan suku bunga The Fed akan menjadi latar belakang bagi keuntungan emas menjadi kurang jelas," tulis Christopher Louney, ahli strategi komoditas di RBC Capital Markets.

Dari dalam negeri, harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam 24 karat pada perdagangan akhir pekan, Sabtu (18/5/2024), terpantau mengalami kenaikan. Emas batangan termurah ukuran 0,5 gram naik menjadi Rp725.000. 

Mengutip informasi pada laman Unit Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, harga emas Antam berukuran 0,5 gram dipatok senilai Rp725.000, atau naik tipis Rp3.500 jika dibandingkan perdagangan sebelumnya. 

Selanjutnya, harga emas Antam berbobot 1 gram dibanderol Rp1.350.000, naik Rp7.000 dari hari sebelumnya. Lalu, emas Antam berukuran 5 gram ditawarkan seharga Rp6.525.000, naik sebesar Rp35.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper