Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang dipimpin oleh Sri Mulyani Indrawati resmi menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) dalam valuta asing berdenominasi yen Jepang atau Samurai Bond senilai 200 miliar yen atau setara Rp20,51 triliun (kurs Rp102,57 per yen Jepang) pada Jumat 17 Mei 2024.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Suminto mengatakan penerbitan Samurai Bond ini ditujukan untuk pembiayaan APBN 2024. Hasil penerbitan Blue Bonds digunakan untuk mendanai proyek-proyek yang termasuk dalam kualifikasi belanja sektor biru atau terkait kemaritiman sesuai dengan SDGs Framework.
“Penerbitan Blue Bonds kedua ini memperkuat komitmen pemerintah terhadap pembiayaan berkelanjutan, khususnya dalam mendukung sektor biru [kelautan]. Penerbitan Blue Bonds ini mendorong peluang bagi sektor swasta untuk terlibat dalam pembiayaan berkelanjutan,” ujar Suminto dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (18/5/2024).
Adapun, penerbitan Samurai Bond senilai 200 miliar yen itu dengan tenor 3 tahun, 5 tahun, 7 tahun, 10 tahun dan 20 tahun, sedangkan tingkat bunga berkisar 0,99% hingga 2,55%. Transaksi ini merupakan penerbitan Samurai Bond selama 10 tahun berturut-turut sejak 2015.
Suminto mengatakan penerbitan Blue Bonds berdenominasi Yen Jepang (Samurai Bond) untuk kedua kalinya sebesar 25 miliar yen, dengan sebagian pada tenor 7 tahun dan 10 tahun, serta keseluruhan tenor 20 tahun.
Penerbitan tenor 20 tahun tersebut mencatatkan sejarah sebagai Blue Bonds dengan tenor terpanjang.
Baca Juga
"Transaksi penerbitan Samurai Bond termasuk di dalamnya Blue Bonds di pasar Jepang ini mendapat sambutan yang sangat baik dari para investor, yang tercermin dari total permintaan investor yang mencapai 329,5 miliar yen," katanya.
Penerbitan Blue Bonds ini didukung oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan Kementerian/Lembaga yang memiliki proyek sebagai underlying, serta United Nations Development Programme (UNDP).
Program dan proyek blue diseleksi melalui mekanisme Penandaan Anggaran Perubahan Iklim atau Climate Budget Tagging (CBT), yaitu mekanisme untuk mengidentifikasi anggaran yang digunakan untuk membiayai output yang secara khusus ditujukan untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
Dia mengatakan, penerbitan kedua Blue Bonds ini kembali mempertegas kepemimpinan Indonesia dalam ekonomi berkelanjutan di pasar global sebagai negara pertama di dunia yang menerbitkan Blue Bonds yang sejalan dengan standar International Capital Market Association (ICMA) principles.
Daiwa Securities Co. Ltd., Mizuho Securities Co. Ltd., Nomura Securities Co. Ltd., dan SMBC Nikko Securities Inc. adalah Joint Lead Managers untuk Penerbitan Obligasi Samurai Republik tahun ini.