Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham-Saham Buruan Investor Asing saat IHSG Lesu, BBCA–TPIA Masuk

Saham big cap seperti TPIA, BBCA, TLKM, BBNI, kembali menjadi saham incaran investor asing saat IHSG tertekan
Pekerja melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (1/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pekerja melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (1/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah saham big cap seperti TPIA, BBCA, TLKM, BBNI, kembali menjadi saham incaran investor asing saat IHSG tertekan pada Selasa (14/5/2024).

Kemarin, IHSG ditutup melemah 0,22% atau 15,49 poin ke level 7.083,76. IHSG bergerak pada rentang 7.071,50–7.136,64 sepanjang perdagangan.

Pada Selasa (14/5/2024), investor asing cenderung menjual sahamnya dengan net sell Rp770,84 miliar. Sedangkan sepanjang tahun 2024 investor asing berbalik net sell Rp1,3 triliun.

Beberapa saham yang dijual oleh investor asing diantaranya, ASII dengan net sell Rp567,7 miliar, BBRI Rp231,4 miliar, BMRI Rp207,3 miliar, BRIS Rp59,2 miliar, CTRA Rp25,9 miliar.

Selain menjual sahamnya, beberapa investor masih tertarik untuk membeli saham perusahaan big cap. Berikut adalah penjelasannya.

Pada posisi teratas net buy investor asing di huni oleh saham PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) dengan nilai beli bersih Rp114,2 miliar. Saham emiten yang bergerak di bidang industri petrokimia milik konglomerat Prajogo Pangestu ini berhasil naik 4,66% atau 375 poin ke posisi Rp8.425 per saham.

Posisi selanjutnya ada saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dengan nilai beli bersih Rp94,5 miliar. Saham Grup Djarum ini berhasil naik 0,26% atau 25 poin ke posisi Rp9.550 per saham.

Posisi ketiga ada saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dengan nilai beli bersih Rp56,6 miliar. Saham BUMN layanan telekomunikasi ini berhasil naik 0,97% atau 30 poin ke posisi Rp3.120 per saham.

Lalu posisi berikutnya masih dari saham perbankan berkapitalisasi besar, yaitu PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) dengan nilai beli bersih Rp41,8 miliar. Saham perbankan milik negara ini berhasil naik 3,14% atau 150 poin ke posisi Rp4.930 per saham.

Selanjutnya ada saham PT United Tractors Tbk. (UNTR) dengan nilai beli bersih Rp27,7 miliar. Saham entitas Grup Astra ini berhasil naik 1,35% atau 300 poin ke posisi Rp22.500 per sahamnya.

Selain itu saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) juga berhasil menempati deretan saham incaran investor asing, dengan nilai beli bersih Rp23,9 miliar. Namun sayangnya saham anak perusahaan Indofood Group ini dalam posisi stagnan di posisi Rp10.300 per saham.

Lalu ada saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) dengan nilai beli bersih Rp14,8 miliar. Saham perusahaan yang bergerak di bidang transmisi dan distribusi gas bumi milik BUMN ini melemah 2,63% atau 40 poin ke posisi Rp1.480 per saham.

Posisi kedelapan di huni oleh saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) dengan nilai beli bersih Rp11,8 miliar. Berbeda dengan anak usahanya, saham inti Indofood Group ini berhasil naik 1,23% atau 75 poin ke posisi Rp6.175 per saham.

Berikutnya adalah saham PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) dengan nilai beli bersih Rp11,1 miliar. Saham produsen jamu terbesar di Indonesia ini berhasil naik 0,70% atau 5 poin ke posisi Rp720 per saham.

Di posisi terakhir ada saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) dengan nilai beli bersih Rp11,0 miliar. Saham Unilever masih terus mencatatkan pertumbuhan positif dengan naik 1,89% atau 50 poin ke posisi Rp2.700 per saham. (Fasya Kalak Muhammad)

Daftar 10 Saham Favorit Investor Asing Selasa (14/5/2024)

  1. PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Rp114,2 miliar)
  2. PT Bank Central Asia Tbk. (Rp94,5 miliar)
  3. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (Rp56,6 miliar)
  4. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (Rp41,8 miliar)
  5. PT United Tractors Tbk. (Rp27,7 miliar)
  6. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (Rp23,9 miliar)
  7. PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (Rp14,8 miliar)
  8. PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (Rp11,8 miliar)
  9. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (Rp11,1 miliar)
  10. PT Unilever Indonesia Tbk. (Rp11,0 miliar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper