Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adaro (ADRO) Targetkan PLTA 1,3 GW Beroperasi 2030

Adaro Energy (ADRO) menargetkan PLTA dengan kapasitas 1,3 GW dapat beroperasi pada tahun 2030.
Direksi PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2024 di Jakarta, Rabu (15/5/2024). /Bisnis-Annisa Kurniasari Saumi.
Direksi PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2024 di Jakarta, Rabu (15/5/2024). /Bisnis-Annisa Kurniasari Saumi.

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) menargetkan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Mentarang Induk atau hydro power plant di Kalimantan Utara dengan kapasitas 1,3 Gigawatt (GW) dapat beroperasi pada 2030.

Wakil Presiden Direktur Adaro Energy Indonesia Christian Ariano Rachmat mengatakan PLTA milik ADRO baru bisa beroperasi setelah tahun 2030. Menurutnya, PLTA di dunia rata-rata membutuhkan waktu tujuh hingga delapan tahun pembangunan untuk beroperasi. 

"Kami baru persiapan. Setelah 2030, PLTA itu baru mulai beroperasi yang harapannya listriknya bisa digunakan memproduksi green aluminium," ujar Christian dalam konferensi pers RUPS Adaro Energy di Jakarta, Rabu (15/5/2024). 

Dia melanjutkan, operasional smelter aluminium ADRO dapat berpindah dengan menggunakan energi dari PLTA apabila telah beroperasi. Dia juga menegaskan pembangunan PLTA ini membutuhkan waktu. 

Presiden Direktur Adaro Garibaldi 'Boy' Thohir menuturkan waktu tujuh tahun untuk memproduksi green aluminium menurutnya bukan waktu yang lama. Dengan PLTA tersebut, Boy melihat prospek ADRO ke depan masih sangat menjanjikan. 

"Dengan PLTA terbesar di Kalimantan Utara, prospek Adaro ke depan masih sangat menjanjikan. Apalagi kami memiliki balance sheet yang kuat dan kami punya kas yang cukup baik," tuturnya. 

Boy juga memperkirakan permintaan terhadap aluminium ke depan akan cukup besar dengan perkembangan mobil listrik. Menurutnya, ADRO dapat menyuplai aluminiumnya ke dalam negeri, ke China, maupun ke negara-negara Eropa dan Amerika Serikat. 

Dengan proyek-proyek tersebut ditambah dengan pembagian dividen, Direktur ADRO Michael Soeryadjaya memastikan kondisi arus kas ADRO cukup aman. 

Michael mengungkapkan ADRO telah mencadangkan dana untuk proyek-proyek yang telah bergulir seperti smelter aluminium dan pembangunan PLTA fase I. 

"Saya rasa tidak ada masalah pendanaan. Tahun ini pun dengan batu bara yang harganya turun, arus kas grup masih oke," ujar Michael. 

Michael juga mengatakan berbagai opsi pendanaan untuk proyek-proyek ADRO ke depannya masih terbuka. ADRO memiliki opsi pendanaan baik dari kas internal, pasar modal, pinjaman bank, maupun dengan opsi melakukan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) anak usahanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper