Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas ditutup terkoreksi pada Jumat (3/5/2024) setelah rilis data tenaga kerja Amerika Serikat (AS). Harga emas yang sempat melonjak berbalik turun karena ekspektasi Federal Reserve memangkas suku bunga masih lambat.
Harga emas spot terkoreksi 0,09% atau 2,09 poin menjadi US$2.301,74 per troy ounce. Harga emas Comex kontrak Juni 2024 juga turun tipis 0,04% atau 1 poin menuju US$2.308,60 per troy ounce.
Amerika Serikat merilis data-data ekonomi penting malam kemarin mulai pukul 19:30 WIB. Data tenaga kerja Non farm payrolls merupakan salah satu rujukan penting bagi bank sentral dalam menentukan kebijakan moneter selanjutnya.
Non farm payrolls adalah laporan ketenagakerjaan yang dirilis setiap bulan, biasanya pada hari Jumat pertama setiap bulan, dan sangat memengaruhi dolar AS, pasar obligasi, dan pasar saham.
Data Non Farm Payroll AS menunjukkan penambahan tenaga kerja sebesar 175.000 lebih rendah dari proyeksi di trading Central sebesar 238.000, dan jauh di bawah angka sebelumnya sebesar 315.000. Di sisi lain angka pengangguran mengalami kenaikan sebesar 3,9% naik lebih tinggi dari forecast 3,8%.
"Dolar AS melemah merespon data ini dan kondisi ini telah menjadi penopang kenaikan harga emas menuju level resistan 2.320,50, namun kenaikan ini tidak bertahan lama karena harga kembali turun menuju level 2.300 an," jelas Monex Investindo Futures (MIFX) dalam publikasi risetnya.
Baca Juga
Harga emas juga mendapatkan sentimen data bisnis di sektor jasa.Laporan ISM Non-Manufaktur di sektor Business didasarkan pada data yang dikumpulkan dari para eksekutif pembelian dan pasokan secara nasional.
Harga emas naik merespon data tersebut karena aktual 49,4 lebih rendah dari estimasi 51,8.
Sementara itu, Wall Street melonjak pada penutupan perdagangan akhir pekan, Jumat (3/5/2024) waktu setempat seiring dengan rilis data tenaga kerja yang membuat ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve lebih cepat.
Saham-saham AS melonjak pada hari Jumat karena optimisnya pendapatan Apple (AAPL) mengangkat sahamnya. Secara makro, laporan pekerjaan yang lebih lemah dari perkiraan menghidupkan kembali spekulasi bahwa Federal Reserve dapat memangkas suku bunga lebih cepat dari yang diperkirakan.
Dow Jones Industrial Average melonjak 1,18%, atau 450,02 poin menjadi 38.675,68, S&P500 naik 1,26% ke 5.127,79, dan Nasdaq Composite Index yang sarat saham teknologi meningkat 1,99% ke 16.156,33.
Laporan tenaga kerja mendorong spekulasi penurunan suku bunga The Fed lebih cepat dari perkiraan. Menurut alat CME FedWatch, para pedagang melihat sekitar dua pertiga peluang penurunan suku bunga pada bulan September.