Bisnis.com, JAKARTA — Emiten Prajogo Pangestu PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) tercatat membukukan penurunan laba bersih 61,96% menjadi sebesar US$8,85 juta atau setara Rp140,60 miliar (kurs jisdor Rp15.873) kuartal I/2024.
BRPT membukukan penurunan laba bersih sebesar 61,96% menjadi sebesar US$85,85 juta dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar US$23,28 juta.
Penurunan laba ini sejalan dengan kenaikan beban pokok namun pendapatan justru turun. Sepanjang kuartal I/2024, BRPT membukukan pendapatan sebesar US$618,59 juta atau setara dengan Rp9,81 triliun. Pendapatan ini lebih rendah 4,93% dibandingkan dengan kuartal I/2023 yang tercatat sebesar US$650,73 juta.
Pendapatan ini masih didominasi oleh penjualan lokal sebesar US$546,50 juta. Adapun untuk penjualan ekspor adalah sebesar US$72,08 juta atau turun dari sebelumnya sebesar US$123,22 juta.
Di tengah penurunan pendapatan, beban pokok justru melambung menjadi sebesar US$501,33 juta atau setara dengan Rp7,95 triliun. Beban ini meningkat tipis sebesar 0,57% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar US$498,49 juta.
Meski demikian terdapat beberapa beban yang ikut naik seperti beban umum menjadi US$35,33 juta dan beban keuangan sebesar US$83,96 juta.
Baca Juga
Kemudian, BRPT tercatat memiliki total kewajiban per Maret 2024 sebesar US$5,90 miliar atau lebih rendah dibandingkan dengan periode akhir 2023 yang sebesar US$6,03 miliar. Rinciannya adalah liabilitas jangka pendek sebesar US$1 miliar dan liabilitas jangka panjang sebesar US$4,90 miliar.
Adapun BRPT juga mencatatkan total ekuitas sebesar US$4,14 miliar atau lebih tinggi dari akhir 2023 yang sebesar US$4,11 miliar. Sementara itu, BRPT membukukan total aset sebesar US$10,04 miliar.