Bisnis.com, JAKARTA – PT Astra International Tbk. (ASII) akan segera membayar dividen tunai sebesar Rp421 per saham atau sekitar Rp17,04 triliun kepada pemegang sahamnya. Di sisi lain, harga saham masih mengalami koreksi 8,8% selama tahun berjalan.
Pelemahan harga ASII, kata Tim Riset RHB Sekuritas disebabkan segmen otomotif ASII mencatat laba bersih yang lebih rendah sebesar Rp2,7 triliun atau turun-9,1% YoY.
Hal itu menyusul penurunan volume penjualan mobil pada kuartal I/2024 dengan 120.000 unit, atau turun-20% YoY, dan sedangkan penjualan sepeda motor turun -8% YoY menjadi 1,3 juta unit.
"Sejauh ini, hal ini sejalan dengan pandangan kami. Sementara itu sektor jasa keuangan menjadi pendukung utama, mencatatkan laba bersih sebesar Rp2 triliun atau naik 12% YoY, terutama dari FIF dan asuransi umum," ujar Tim Riset RHB Sekuritas.
Sementara itu, laba bersih segmen alat berat dan pertambangan sebesar Rp2,7 triliun atau turun -14,7% YoY, disebabkan oleh penurunan harga batu bara serta penurunan penjualan Komatsu.
"Secara keseluruhan, menurut kami semua kemungkinan buruk sudah diperhitungkan untuk ASII. Valuasi saat ini sebesar 6,5 kali 2024 [price earning] PE dengan tambahan imbal hasil dividen 8% hingga 10% menarik bagi emiten konglomerasi ini," pungkasnya.
Baca Juga
Alhasil, berkaca pada kinerja kuartal I/2024 tersebut, RHB Sekuritas mempertahankan rekomendasi buy untuk ASII dengan target harga di Rp6.100 per saham.
Secara teknikal, Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova merekomendasikan speculative buy untuk saham ASII di area Rp4.600 hingga Rp4.750.
"Target harga saham ASII berada di Rp5.100, Rp5.400, Rp5.600, dan Rp5.750. Sementara itu level proteksi di Rp4.600," ujar Ivan dalam riset.
Di sisi lain, Chief of Corporate Affairs ASII, Riza Deliansyah mengatakan, RUPS telah menyetujui penggunaan laba bersih perseroan tahun buku 2023 sebesar Rp33,83 triliun, salah satunya untuk pembayaran dividen.
Secara terperinci, sebesar Rp21,01 triliun atau Rp519 per saham dibagikan sebagai dividen tunai, termasuk di dalamnya interim sebesar Rp98 per saham atau seluruhnya berjumlah Rp3,96 triliun yang telah dibayarkan pada 31 Oktober 2023.
"Sehingga sisanya sebesar Rp17,04 triliun atau Rp421 per saham akan dibayarkan pada 30 Mei 2024 kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada 15 Mei 2024 pukul 16.00 WIB [recording date]," jelasnya dalam konferensi pers ASII, Selasa (30/4/2024).
Sementara itu, sisanya sebesar Rp12,82 triliun akan dibukukan sebagai laba ditahan perseroan.
Selain itu, RUPS ASII juga menyetujui perubahan anggaran dasar perseroan, termasuk pembahasan studi kelayakan atas penambahan kegiatan usaha ASII. RUPS juga menyetujui mata acara selanjutnya yakni persetujuan laporan tahunan 2023 dan laporan keuangan konsolidasian tahun buku 2023.
Beberapa agenda RUPS ASII lainnya yang telah disetujui pemegang saham yakni perubahan susunan anggota dewan komisaris dan direksi, penetapan honorarium, gaji, dan tunjangan dewan komisaris dan direksi, serta penunjukkan kantor akuntan publik untuk mengaudit laporan keuangan 2024.
Adapun, ASII juga menerima pengunduran diri Johannes Loman sebagai direktur ASII. Pada saat bersamaan, Astra mengangkat Rudy dan Thomas Junaidi sebagai direktur baru perseroan.
Dari jajaran komisaris, Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro diangkat sebagai Komisaris Independen perseroan, diikuti pengangkatan Hsu Hai Yeh sebagai Komisaris perseroan.
Berikut Susunan Direksi dan Komisaris ASII Terbaru:
Dewan Komisaris Astra
Presiden Komisaris : Prijono Sugiarto
Komisaris Independen : Sri Indrastuti Hadiputranto
Komisaris Independen : Apinont Suchewaboripont
Komisaris Independen : Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro
Komisaris Independen : Muliaman Darmansyah Hadad
Komisaris : Anthony John Liddell Nightingale
Komisaris : Benjamin William Keswick
Komisaris : John Raymond Witt
Komisaris : Stephen Patrick Gore
Komisaris : Benjamin Herrenden Birks
Komisaris : Hsu Hai Yeh
Direksi Astra
Presiden Direktur : Djony Bunarto Tjondro
Direktur : Suparno Djasmin
Direktur : Chiew Sin Cheok
Direktur : Gidion Hasan
Direktur : Henry Tanoto
Direktur : Santosa
Direktur : Gita Tiffani Boer
Direktur : FXL Kesuma
Direktur : Hamdani Dzulkarnaen Salim
Direktur : Rudy
Direktur : Thomas Junaidi Alim. W