Bisnis.com, JAKARTA - Emiten komponen otomotif Grup Astra, PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO) mencatatkan kenaikan laba bersih sepanjang kuartal I/2024. Pada saat yang sama, pendapatan perseroan justru turun.
Mengacu laporan keuangan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), laba bersih AUTO naik 9,72% secara year-on-year (YoY) menjadi Rp475,02 miliar, dibandingkan periode tiga bulan pertama 2023 sebesar Rp432,93 miliar.
Pada saat bersamaan, pendapatan AUTO justru turun 7,57% YoY menjadi Rp4,59 triliun per 31 Maret 2024, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp4,97 triliun.
Division Head of Corporate Secretary, Legal and Communication AUTO, Alberto Siahaan mengatakan, sepanjang kuartal I/2024, segmen usaha manufaktur perseroan membukukan penurunan pendapatan bersih sebesar 16,7% menjadi Rp2,4 triliun, dibandingkan periode sama 2023 sebesar Rp2,9 triliun.
Pada segmen manufaktur, AUTO menjalin kerjasama dengan mitra bisnis ternama dunia untuk memproduksi berbagai produk suku cadang yang melayani hampir seluruh pabrikan otomotif dan pasar suku cadang pengganti di Indonesia, baik untuk kendaraan roda dua maupun roda empat.
Tak hanya itu, lanjutnya, perseroan juga telah melakukan diversifikasi ke industri non-otomotif seperti alat kesehatan, pertambangan, dan kereta api.
Baca Juga
"Selain diversifikasi, perseroan telah memproduksi komponen kendaraan listrik untuk roda dua dan roda empat, serta memproduksi mesin pengisian daya Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) dengan merek Altro," ujarnya dalam keterangan resmi.
Di lain sisi, segmen usaha perdagangan AUTO mengalami kenaikan pendapatan bersih sebesar 5,3% menjadi Rp2,2 triliun sepanjang kuartal I/2024, dibandingkan periode sama 2023 sebesar Rp2,1 triliun.
Segmen usaha perdagangan perseroan didukung jaringan distribusi domestik, ekspor, dan jaringan perdagangan ritel modern, yaitu Shop & Drive, Super Shop & Drive, Shop & Bike, Motoquick, Aspira Motoquick, dan Astra Otoservice.
Sejalan dengan turunnya pendapatan, beban pokok pendapatan AUTO juga susut 7,44% menjadi Rp3,86 triliun, dibanding periode sama 2023 sebesar Rp4,17 triliun.
Alhasil, laba bruto AUTO turun 8,24% menjadi Rp734,24 miliar, dibandingkan kuartal I/2023 sebesar Rp800,18 miliar.
Adapun, kas dan setara kas akhir periode AUTO tercatat naik 12,17% menjadi Rp2,95 triliun, dibandingkan periode sama 2023 sebesar Rp2,63 triliun.
Berdasarkan neraca, total aset AUTO naik menjadi Rp20,25 triliun per 31 Maret 2024, dibandingkan posisi akhir Desember 2023 sebesar Rp19,61 triliun.
Liabilitas perseroan naik menjadi Rp5,21 triliun, dibanding posisi akhir 2023 sebesar Rp5,07 triliun. Sementara itu, ekuitas AUTO naik menjadi Rp15,04 triliun, dibanding posisi Desember 2023 sebesar Rp14,53 triliun.