Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Memanasnya Konflik Iran-Israel Bisa Kerek Penjulan Sukuk Tabungan ST012

Memanasnya konflik Iran-Israel diprediksi akan mengerek penjualan Sukuk Tabungan seri ST012 yang akan meluncur pekan ini.
Memanasnya konflik Iran-Israel diprediksi akan mengerek penjualan Sukuk Tabungan seri ST012 yang akan meluncur pekan ini. Bisnis/Abdullah Azzam
Memanasnya konflik Iran-Israel diprediksi akan mengerek penjualan Sukuk Tabungan seri ST012 yang akan meluncur pekan ini. Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — Surat Berharga Negara (SBN) ritel yakni Sukuk Tabungan seri ST012 akan segera meluncur pada pekan ini. Meningkatnya tensi geopolitik timur tengah akibat memanasnya konflik Iran-Israel diprediski akan mengerek penjualan ST012.

Perlu diketahui, SBN ritel seri ST012 diperkirakan akan meluncur akhir pekan ini. Jika sesuai jadwal, maka ST012 akan meluncur pada 26 April-29 Mei 2024, namun jadwal tersebut masih bersifat tentatif.

Senior Vice President, Head of Retail, Product Research & Distribution Division Henan Putihrai Asset Management, Reza Fahmi Riawan mengatakan, ST012 akan mendapat animo yang cukup tinggi dari investor ritel domestik.

Meskipun bersifat non-tradable atau tidak dapat diperdagangkan, ST012 memiliki fitur berupa kupon floating with floor. Fitur ini memungkinkan nilai kupon naik jika suku bunga acuan naik, tetapi tidak akan turun di bawah batas minimum yang ditetapkan dan akan ditinjau setiap tiga bulan sekali.

Lebih lanjut dia mengatakan, terkait potensi kupon ST012, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) belum dapat menentukan besaran imbal hasil atau kupon dari ST012.

"Namun, jika suku bunga Bank Indonesia [BI] tetap berada di 6%, kemungkinan imbal hasilnya akan sama dengan besaran Sukuk Ritel (SR) seri SR020, yaitu sekitar 6,3%. Namun, jika BI rate turun, kemungkinan imbal hasil dari ST012 hanya sekitar 6%," kata Reza, dikutip Senin (22/4/2024).

Menurutnya, faktor yang mempengaruhi penjualan ST012 meliputi kondisi pasar yang terjadi saat ini terkait dengan sentimen domestik dan global, serta minat investor.

"Perkembangan global, termasuk suku bunga internasional dan ketidakstabilan geopolitik juga dapat memengaruhi minat investor terhadap ST012," terangnya.

Sementara itu, Head of Investment Specialist Sinarmas Asset Management Domingus Sinarta Ginting mengatakan, proyeksi target penjualan ST012 bisa mencapai sebesar Rp10 triliun.

"Potensi imbal hasil untuk ST012 sekitar 6,25% seiring dengan likuiditas masyarakat dan pasar yang masih sangat bagus," ujarnya.

Kendati demikian, prediksi penjualan ST012 tersebut lebih rendah dari penjualan seri sebelumnya ST011 sebesar Rp20,02 triliun pada Desember 2023. Alasannya, kata dia, ST012 merupakan surat utang yang tidak dapat diperdagangkan (non-tradable bonds) sehingga umumnya peminatnya lebih sedikit dari tradable bonds.

Sebagai perbandingan, penjualan Sukuk Tabungan seri ST011 yang meluncur pada 6 November-6 Desember 2023 tembus Rp20,02 triliun dari kedua seri. Adapun, ST011 merupakan penerbitan instrumen SBSN ritel terakhir pada 2023.

Sukuk Tabungan seri ST011-T2 tenor 2 tahun menawarkan tingkat kupon sebesar 6,30% per tahun dan seri ST011-T4 tenor 4 tahun memiliki kupon 6,50% per tahun yang bersifat floating with floor. Rinciannya, total penjualan ST011-T2 sebesar Rp14,5 triliun dan ST011-T4 sebesar Rp5,5 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper