Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Bitcoin Anjlok ke US$60.000 saat Israel Dikabarkan Serang Iran

Harga Bitcoin merosot di bawah US$60.000 menyusul kabar Israel menyerang Iran.
Warga beraktivitas di dekat logo mata uang kripto di Depok, Jawa Barat, Rabu (4/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Warga beraktivitas di dekat logo mata uang kripto di Depok, Jawa Barat, Rabu (4/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Mata uang kripto menurun drastis menyusul kabar serangan rudal Israel terhadap Iran. Bitcoin juga terpantau telah merosot di bawah US$60.000. 

Mengutip Reuters, Jumat (19/4/2024) harga Bitcoin telah menurun lebih dari 5,5% menjadi US$$59,961 di sesi Asia karena dolar AS menguat secara luas. Adapun, berdasarkan data Coin Market Cap, Bitcoin berada di kisaran US$61.677,33 pada pukul 10.20 WIB. 

Tak hanya Bitcoin, Ether juga menurun dengan margin yang sama, yakni menurun di bawah batas US$3.000 menjadi US$2.895.

Untuk diketahui, baru-baru ini pejabat Amerika Serikat (AS) mengonfirmasi kepada ABC News bahwa Rudal Israel menghantam sebuah lokasi di Iran. Hal ini diungkapkan beberapa hari setelah Iran melancarkan serangan pesawat tak berawak ke Israel. 

Lalu, kabar lain dari kantor berita Fars Iran, dilaporkan juga bahwa terdengar sebuah ledakan di bandara di Kota Isfahan negara tersebut. 

Kepala perdagangan di OSL SG Pte., Stefan von Haenisch, menuturkan bahwa ketegangan Israel-Iran yang sedang berlangsung dapat menyebabkan sentimen penghindaran risiko secara umum di seluruh kripto. 

“[Namun mungkin diperlukan] pergerakan penurunan yang signifikan,” terangnya, dengan maksud untuk menghilangkan semua sikap bullish di sekitar halving, seperti dikutip dari Bloomberg.

Kekhawatiran geopolitik membayangi halving Bitcoin yang diperkirakan akan terjadi pada hari Jumat waktu setempat (19/4), yang akan membatasi pasokan baru token tersebut. Secara historis, halving mendukung harga aset digital tersebut. 

Ahli strategi JPMorgan Chase & Co. dan Deutsche Bank AG juga menuturkan bahwa halving empat tahunan sebagian besar sudah diperhitungkan oleh investor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper