Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas melonjak melebihi US$2.400 per troy ounce akibat kekhawatiran ketegangan antara Israel dan Iran yang meningkat, sehingga memicu permintaan pada aset lindung nilai.
Berdasarkan data Bloomberg, harga emas di pasar spot terpantau menguat 1,23% ke level US$2.408,26 per troy ounce pada pukul 09.04 WIB. Kemudian, harga emas Comex kontrak Juni 2024 juga menguat 0,95% ke US$2.420,70 per troy ounce pada pukul 08.53 WIB.
Harga emas batangan telah meningkat 1,3% menuju kenaikan mingguan kelima, setelah mendapat kabar mengenai ledakan di Iran, Suriah dan Irak.
Sebelumnya, ABC News melaporkan bahwa seorang pejabat Amerika Serikat (AS) mengonfirmasi bahwa rudah Israel telah menghantam sebuah lokasi di Iran. Pejabat tersebut tidak dapat memastikan apakah lokasi di Suriah dan Irak juga terkena serangan.
Retorika antara Iran dan Israel telah mengalami peningkatan sejak serangan pesawat tak berawak dan rudal akhir pekan lalu.
Iran kemudian memperingatkan bahwa agar tidak menyerang fasilitas nuklirnya. Pihaknya mengancam bahwa akan melancarkan balasan dengan cara yang sama jika mereka menjadi sasaran. Negeri Paman Sam meminta agar menahan diri.
Baca Juga
Risiko-risiko geopolitik tersebut sebagian besar telah mengimbangi data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS), yang meningkatkan kekhawatiran bahwa Federal Reserve masih memiliki beberapa cara untuk melakukan tindakan sebelum menurunkan suku bunganya. Biaya pinjaman yang lebih tinggi biasanya dapat berdampak negatif bagi logam mulia.
Kuatnya permintaan dari bank sentral global dan konsumen China telah mendukung harga emas batangan, sehingga kembali meningkat menuju rekor tertinggi pada minggu lalu.
Data pada Kamis (18/4) juga menunjukan bahwa ekspor dari Swiss ke China meningkat 31% pada Maret 2024, jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.