Harga CPO
Berikutnya, untuk harga CPO atau minyak kelapa sawit di Bursa Derivatif Malaysia pada April 2024 melemah 2 poin menjadi 4.577 ringgit per metrik ton. Kontrak acuan, Juni 2024 juga melemah 10 poin dan berada di level 4.397 per metrik ton.
Mengutip Bernama, pedagang minyak sawit David Ng menuturkan bahwa kontrak berjangka CPO berakhir sedikit lebih rendah. Hal ini karena melemahnya harga minyak mentah dan aktivitas ambil untung setelah kenaikan harga selama empat hari.
“Kami melihat dukungan pada RM4.300 per ton dan resistensi pada RM4.500 per ton,” jelasnya.
Kepala riset komoditas Sunvin Group yang berbasis di Mumbai, Anilkumar Bagani, mengatakan bahwa kontrak berjangka CPO diperdagangkan sideways karena kurangnya katalis untuk mendorong pasar.
Lanjutnya, libur Qingming di pasar China selama sisa minggu ini dapat mempengaruhi aktivitas. Dalam jangka pendek, dia juga memperkirakan kondisi cuaca yang panas dan kering akan terus berlanjut di wilayah selatan Indonesia hingga pertengahan April 2024.
“Kekeringan yang berkepanjangan dan gelombang panas dapat berdampak buruk pada kelapa sawit, sehingga memerlukan perhatian,” jelasnya.
Baca Juga
Berdasarkan data Bloomberg, mata uang Ringgit malaysia ditutup menguat 0,33% terhadap dolar AS pada Kamis (4/4). Ringgit yang menguat membuat minyak kelapa sawit kurang menarik bagi pemegang mata uang asing.