Bisnis.com, JAKARTA - PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) membukukan penurunan kinerja keuangan sepanjang 2023. Laba bersih MEDC tercatat sebesar US$330,67 juta, setara Rp5,10 triliun (kurs jisdor Rp15.439).
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan, MEDC mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar US$330,67 juta. Laba tersebut turun sebesar 37,71% dibandingkan dengan periode 2022 sebesar US$530,88 juta.
MEDC mencatatkan jumlah pendapatan 2023 sebesar US$2,24 miliar atau setara dengan Rp34,72 triliun. Pendapatan tersebut turun 2,72% dibandingkan dengan 2022 sebesar US$2,31 miliar.
Rata-rata harga minyak dan gas juga lebih rendah di US$78 per barel, turun US$18 per barel dibandingkan dengan US$96 per barel di 2022, harga rata-rata gas pada 2023 US$7 per mmbtu.
MEDC mengklaim, meskipun harga lebih rendah, keekonomian minyak dan gas tetap tangguh didukung oleh biaya produksi yang rendah dan penambahan cadangan.
Sementara itu, untuk total beban pokok pendapatan MEDC tercatat sebesar US$1,21 miliar atau setara dengan Rp18,76 triliun. Beban ini lebih rendah dibandingkan dengan 2022 sebesar US$1,06 miliar.
Baca Juga
Alhasil laba kotor tercatat sebesar US$1,03 miliar atau setara dengan Rp15,95 triliun. Laba kotor itu turun sebesar 17,04% dibandingkan dengan 2022 sebesar US$1,24 miliar.
Adapun liabilitas MEDC tercatat sebesar US$5,44 miliar. Posisi ini lebih tinggi dibandingkan dengan posisi 2022 sebesar US$5,18 miliar. Rinciannya adalah liabilitas jangka pendek tercatat sebesar US$1,42 miliar dan liabilitas jangka panjang sebesar US$4,08 miliar.
Sementara itu untuk ekuitas, per 31 Desember 2023 MEDC mencatatkan modal sebesar US$2,02 miliar lebih besar dibandingkan dengan 2022 sebesar US$1,74%. Adapun total aset tercatat sebesar US$7,46 miliar.