Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Erick Thohir Restui BUMN Adhi Karya (ADHI) Rilis Obligasi Rp5 Triliun

Adhi Karya (ADHI) telah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham untuk merilis obligasi sebanyak-banyaknya Rp5 triliun, yang akan dilakukan pada 2024-2026.
Direktur Operasi III Adhi Karya Vera Kirana (kiri), Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson (tengah), dan Direktur Operasi I Adhi Karya A. Suko Widigdo (kanan) memberikan keterangan terkait RUPST ADHI di Jakarta, Senin (1/4/2024) – JIBI/Dionisio Damara.
Direktur Operasi III Adhi Karya Vera Kirana (kiri), Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson (tengah), dan Direktur Operasi I Adhi Karya A. Suko Widigdo (kanan) memberikan keterangan terkait RUPST ADHI di Jakarta, Senin (1/4/2024) – JIBI/Dionisio Damara.

Bisnis.com, JAKARTA – Dalam Rapat Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Kementerian BUMN yang dinakhodai Erick Thohir merestui PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) untuk menerbitkan obligasi bernilai total Rp5 triliun.

Direktur Utama ADHI Entus Asnawi Mukhson mengatakan perseroan telah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham untuk menerbitkan Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi IV sebanyak-banyaknya Rp5 triliun yang akan dilakukan pada 2024 - 2026.

"Penggunaan dana untuk PUB Obligasi IV antara lain untuk refinancing, modal kerja, dan penyertaan kerja sama pemerintah dan badan usaha [KPBU]," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (1/4/2024).

Entus menjelaskan bahwa penerbitan tersebut akan dilakukan secara berkala. Pada tahun ini, perseroan berencana menerbitkan obligasi senilai Rp1 triliun, lalu senilai Rp2 triliun pada 2025 dan 2026.  

Dia mengungkapkan manfaat yang diterima ADHI dari penerbitan PUB tersebut adalah peningkatan likuiditas dan solvabilitas, serta mendorong efisiensi harga pokok produksi dalam menyelesaikan proyek-proyek.

"Sehingga, ke depannya, ADHI dapet terus meningkatkan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan," tuturnya. 

Dalam RUPST yang digelar di ADHI Tower, Cawang, Jakarta, perseroan juga memutuskan untuk tidak membagikan dividen dari laba bersih tahun 2023. 

Pada 2023, ADHI meraih laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp214,01 miliar atau melesat 163,43% secara tahunan. Laba per saham juga naik dari Rp18,59 menjadi Rp25,46.

Entus mengatakan bahwa sebesar 20% atau Rp42,8 miliar dari laba bersih 2023 ditetapkan sebagai cadangan wajib, sementara 80% atau Rp171,2 miliar sebagai saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya. 

"Kami usulkan untuk bagi dividen, tetapi pemegang saham belum mengizinkan karena kondisi. Mudah-mudahan, tahun depan bisa lebih baik sehingga bisa kembali membagikan dividen," pungkasnya.

Selain itu, rapat juga merombak jajaran komisaris dan direksi perseroan. Dari jajaran komisaris, rapat mengangkat Bob Arthur Lombogia sebagai Komisaris, serta Elan Suherlan dan Rustam Sofyan Sirait untuk menjadi Komisaris Independen perseroan.

Ketiganya menggantikan posisi Widiarto yang sebelumnya menjabat Komisaris dan Abdul Muni sebagai Komisaris Independen. Dengan demikian, komisaris ADHI kini berjumlah 6 orang.

Sementara itu, dari jajaran direksi, rapat menetapkan Harimawan sebagai Direktur Operasi II, Bani Iqbal sebagai Direktur Keuangan, serta Direktur Manajemen Risiko dan Kesisteman dijabat oleh Yan Arianto.

Adapun rapat memberhentikan dengan hormat Pundjung Setya Brata yang sebelumnya menjabat Direktur Operasi II dan Bambang Krisminarno yang menghuni posisi Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Adhi Karya. 

Berikut susunan lengkap jajaran komisaris dan direksi Adhi Karya:

Dewan Komisaris

1. Dody Usodo Hargo Suseno: Komisaris Utama

2. Hironimus Hilapok: Komisaris Independen

3. R. Erwin Moeslimin: Komisaris Independen

4. Bob Arthur Lombogia: Komisaris

5. Elan Suherlan: Komisaris Independen

6. Rustam Sofyan Sirait: Komisaris Independen

Jajaran Direksi

1. Entus Asnawi Mukhson: Direktur Utama

2. A. Suko Widigdo: Direktur Operasi I

3. Harimawan: Direktur Operasi II

4. Vera Kirana: Direktur Operasi III

5. Bani Iqbal: Direktur Keuangan

6. Ki Syahgolang Permata: Direktur Human Capital dan Legal

7. Yan Arianto, sebagai Direktur Manajemen Risiko dan Kesisteman

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper