Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot sebesar 35 poin atau 0,49% menuju posisi 7.254 pada pembukaan perdangan Senin (1/4/2024). Di saat bersamaan saham GJTL favorit Lo Kheng Hong justru mengalami penguatan.
Indeks komposit melemah sejak dibuka pada posisi 7.288, padahal IHSG sempat menguat sesaat ke posisi 7.295. Adapun IHSG sempat anjlok ke level 7.237 sebagai posisi terendahnya pada pembukaan perdagangan.
Terdapat 257 saham yang melemah dengan 169 saham yang stagnan sehingga menekan laju IHSG. Di sisi lain saham yang menguat hanya ada 164 emiten saja.
Beberapa saham yang menguat diantaranya adalah GJTL 13,94%, TLKM 0,58%, ASII 0,49% dan ANTM 1,56%. Sementara itu saham yang melemah adalah BBRI 1,24%, BBCA 0,74%, dan BMRI 1,72%.
Tim riset MNC Sekuritas menyatakan IHSG yang terkoreksi 0,29% ke 7.288 pada pekan lalu masih didominasi oleh volume penjualan. Satu hal yang mereka cermati adalah penutupan IHSG masih mampu berada di atas MA60.
“Pada label hitam, posisi IHSG saat ini masih berada pada bagian dari wave iii dari wave (iii), dimana IHSG masih berpeluang menguat untuk menguji 7.500-7.600,” katanya pada Senin (1/4/2024).
Baca Juga
Adapun pada label merah, apabila IHSG menembus support 7.238 maka IHSG masih rawan melanjutkan koreksinya menguji 7.100-7.215 untuk membentuk wave (y) dari wave [iv]. MNC Sekuritas menyatakan level support IHSG berada pada 7.238 sampai 7.099, sedangkan level resistance 7.396 sampai 7.454.
Analis RHB Sekuritas Muhammad Wafi mengatakan IHSG terlihat kembali melakukan koreksi teknikal dan menguji support garis MA50 dengan doju candle namun dengan volume rendah.
“Selama bertahan di atas garis MA50 maka berpeluang untuk rebound dan kembali menguji garis MA20 untuk masuk ke fase sideways. Namun jika breakdown garis MA50 maka berpeluang untuk kembali membuat Lower Low (LL) level dan masuk ke fase bearish,” tulisnya pada Senin, (1/4/2024).
Dia melihat rentang pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 7.200 hingga 7.400. Pada perdagangan hari ini, Wafi merekomendasikan saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF).
Menurutnya saham INDF terlihat melakukan rebound dan menguji resistance garis MA5 meski dengan volume rendah. “Selama bertahan diatas garis MA5 maka berpeluang untuk kembali rebound dan menguji resistance garis MA20,” ungkapnya.
Oleh sebab itu Wafi merekomendasikan buy jika breakout Rp6.375 dengan target jual di Rp6.500 hingga Rp6.675.
Selain INDF, Wafi pun merekomendasikan saham PT Semen Indonesia Tbk. (SMGR) yang terlihat melakukan koreksi dan menguji support garis MA20 meski dengan volume rendah.
Menurutnya selama bertahan di atas garis MA20 maka berpeluang untuk kembali rebound dan menguji resistance garis MA50. Rekomendasi beli pada area di sekitar Rp5.850 dengan target jual di Rp6.125 hingga Rp6.325.
Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia mencatat penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 0,83% pada peridose 25 Maret sampai 28 Maret 2024.
BEI mencatat rata-rata nilai transaksi harian saham naik sebesar 10,88% menjadi Rp11,27 triliun dari Rp10,17 triliun pada sepekan yang lalu. Kapitalisasi pasar mengalami perubahan sebesar 0,48% dari Rp11.748 triliun pada sepekan sebelumnya menjadi Rp11.692 triliun pada penutupan pekan ini.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan ini turun sebesar 0,83% dengan ditutup berada pada posisi 7.288,813 dari 7.350,152 pada penutupan pekan lalu.
Rata-rata volume transaksi harian saham mengalami perubahan sebesar 10,10% selama sepekan, menjadi 14,83 miliar lembar saham dari 16,50 miliar lembar saham pada sepekan lalu. Rata-rata frekuensi transaksi harian saham turut mengalami perubahan sebesar 10,53% menjadi 1,020 ribu kali transaksi dari 1,139 ribu kali transaksi pada sepekan lalu.
----------------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.