Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah sektor aset kripto dinilai memiliki prospek pertumbuhan besar setelah ETF Bitcoin spot yang turut meningkat.
Analyst Reku, Fahmi Almuttaqin mengatakan pulihnya harga Bitcoin dan pasar kripto secara umum merupakan bagian dari dinamika pasar yang cukup dipengaruhi oleh pengambilan kebijakan suku bunga The Fed.
Menurutnya dengan membaiknya kondisi netflow ETF Bitcoin spot pasca pertemuan pejabat The Fed dalam Federal Open Market Committee minggu lalu, sejumlah sektor aset kripto dinilai memiliki prospek pertumbuhan besar. Terlebih, halving Bitcoin biasanya menjadi momentum yang turut mengawali booming-nya altcoin. Oleh sebab itu, dia meyakini altcoin dapat berpotensi mengalami kenaikan harga yang signifikan.
Fahmi melanjutkan, investor yang memiliki target pertumbuhan nilai portofolio yang signifikan perlu memantau sejumlah proyek atau sektor yang potensial.
“Aset kripto pada sektor potensial biasanya membukukan tingkat kenaikan harga yang jauh lebih tinggi dari Bitcoin pada siklus-siklus sebelumnya, terlebih aset kripto dengan kapitalisasi pasar yang relatif masih cukup kecil,” ujarnya melalui keterangan resmi, Sabtu (30/3/2024).
Sektor potensial dengan potensi pertumbuhan yang tinggi tersebut, menurut pengamatan Reku berdasarkan perkembangan yang terjadi belakangan, di antaranya adalah sektor Real World Asset (RWA), Artificial Intelligence (AI), dan Ekosistem Ordinal.
Baca Juga
Sektor-sektor tersebut, terlepas dari tingkat risikonya, berpotensi tumbuh signifikan.
1. Real World Asset (RWA)
RWA merupakan sektor kripto yang berfokus pada tokenisasi aset fisik seperti komoditas dan properti melalui smart contract. Salah satu pertumbuhan pada sektor ini didorong oleh adopsi institusional terhadap tokenized asset, seperti BlackRock sebagai perusahaan
manajer aset global yang juga meluncurkan ETF Bitcoin Spot, baru-baru ini mengumumkan bahwa pihaknya memulai tokenisasi aset dengan merilis BlackRock USD Institutional Digital Liquidity Fund.
Fahmi menyebut salah satu aset kripto di sektor RWA yang melonjak pasca pengumuman tersebut adalah ONDO.
2. Artificial Intelligence (AI)
Sektor selanjutnya yang memiliki prospek positif yakni Artificial Intelligence (AI). Dia berpendapat dengan berkembangnya sektor AI ini didorong oleh partisipasi sejumlah perusahaan seperti NVIDIA yang mengadopsi penerapan model AI. Keikutsertaan institusi global ini turut menggenjot performa sektor AI.
3. Ekosistem Ordinal
Ekosistem lain yang berpotensi masuk dalam deretan bull market adalah proyek-proyek yang memanfaatkan teknologi ordinal. Teknologi ini merupakan salah satu perluasan utilitas jaringan Bitcoin yang telah berhasil meningkatkan pendapatan jaringan secara signifikan.
Hal ini telah berimbas pada meningkatnya biaya transaksi di jaringan Bitcoin untuk mentransaksikan token-token dalam ekosistem ordinal. Menariknya, peningkatan adopsi tersebut turut didukung oleh semakin tingginya hash power atau kekuatan komputasi yang mengamankan blockchain Bitcoin. Sehingga hal ini dapat meningkatkan kredibilitas dari proyek-proyek yang ada di ekosistem Bitcoin.
Namun, tingginya biaya transaksi juga berpotensi membuat jaringan alternatif. Di antaranya seperti Dogecoin, misalnya dengan standar token DRC-20 yang memiliki biaya transaksi lebih rendah, dapat turut diminati investor.
Teknologi ordinal di jaringan Bitcoin telah banyak dimanfaatkan oleh koin meme seperti RATS, SATS, ORDI, misalnya. Dengan Dogecoin yang lebih identik dengan meme culture, DRC-20 berpotensi melahirkan proyek-proyek bergenre meme inovatif yang mungkin akan menarik bagi para pelaku pasar.
Di tengah kondisi pasar saat ini, Reku terus menghimbau investor untuk mengambil keputusan yang cermat dan tidak tergesa-gesa. Investor bisa melakukan menabung rutin dan memantau kondisi pasar secara reguler.
__________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual aset kripto. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.