Bisnis.com, JAKARTA – PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) siap memasok 120.000 ton semen curah dalam satu tahun untuk memenuhi kebutuhan semen di proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Direktur Utama Indocement Tunggal Prakasa Christian Kartawijaya mengatakan bahwa secara rinci perseron siap menyuplai semen curah sebanyak 10.000 ton per bulan atau 120.000 ton per tahun. Komitmen ini seiring dengan keberadaan terminal semen milik perseroan di Samarinda.
“Indocement sudah memiliki terminal semen di Samarinda, sehingga kami bisa suplai semen curah lebih dari 10.000 ton per bulan atau setahun 120.000 ton [ke IKN],” ujarnya dalam paparan publik yang diselenggarakan baru-baru ini.
Pada tahun lalu, INTP melaporkan penjualan semen di Kalimantan mencapai 1,1 juta ton pada 2023 atau naik 13% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan tersebut didorong oleh penjualan semen untuk pembangunan IKN Nusantara.
Seiring dengan komitmen itu, INTP akan mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp1,5 triliun pada 2024. Dana tersebut akan digunakan, salah satunya, untuk penyediaan fasilitas bahan bakar alternatif di Semen Grobogan.
INTP diketahui telah mengakuisisi Semen Grobogan pada akhir 2023 dengan nilai sebesar Rp1,49 triliun. Secara rinci, jumlah saham yang diakuisisi mencapai 344.860 atau 100% dari modal ditempatkan dan disetor dalam Semen Grobogan.
Baca Juga
“Jadi bahan bakar alternatif di Semen Grobogan belum ada fasilitasnya. Kami sedang pemasangan. Terus salah satunya lagi pabrik INTP di Cirebon, Citeureup, dan Tarjun sedang kami pasang hot-disk facility,” tutur Christian.
Dia menambahkan bahwa alokasi capex 2024 juga ditujukan untuk menambah jumlah armada kapal untuk memenuhi kebutuhan distribusi ke terminal-terminal semen milik INTP.
“Tahun ini mungkin yang kami lakukan lagi adalah penambahan jumlah armada untuk kapal karena kami banyak distribusi-distribusi, terminalnya banyak, itu juga salah satu yang kami pikirkan untuk tongkang dan kapal apakah kami perlu investasi,” pungkasnya.
--------------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.