Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Bisa Tembus 7.400, Cek Saham BBCA-CTRA

IHSG berpeluang naik menembus 7.400 pada perdagangan hari ini, Rabu (27/3/2024), dengan beberapa rekomendasi saham pilihan.
Karyawati mengamati pergerakan harga saham di kantor Mandiri Sekuritas, Jakarta, Selasa (19/3/2024). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati mengamati pergerakan harga saham di kantor Mandiri Sekuritas, Jakarta, Selasa (19/3/2024). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) berpeluang naik menembus 7.400 pada perdagangan hari ini, Rabu (27/3/2024), dengan beberapa rekomendasi saham pilihan.

CEO Yugen Bersinar Sekuritas Wiliam Surya Wijaya dalam publikasi risetnya menyampaikan bahwa pergerakan IHSG saat ini terlihat masih akan dibayangi oleh gelombang tekanan dalam jangka pendek. Hal ini disebabkan sentimen melemahnya nilai tukar rupiah serta fluktuasi harga komoditas.

“Meskipun pergerakan IHSG masih dipengaruhi oleh sentimen nilai tukar rupiah dan fluktuasi harga komoditas, tetapi kondisi perekonomian masih dalam keadaan stabil. Peluang pertumbuhan kinerja emiten juga diharapkan dapat mengalami kemajuan sehingga dapat mendongkrak kenaikan IHSG hingga beberapa waktu mendatang,” tuturnya.

Hari ini IHSG cenderung bergerak pada rentang 7.289 – 7.401. Rekomendasi saham pilihannya adalah AALI, SMGR, BBCA, ICBP, ITMG, JSMR, CTRA.

Sementara itu, pada perdagangan Rabu (27/3/2024), IHSG terpantau semakin di posisi melemah pasca sidang perdana Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU).

IHSG ditutup melemah 0,75% atau 55,572 poin ke level 7.310,092. IHSG bergerak pada rentang 7.292,798 – 7.375,400 sepanjang perdagangan.

Sebanyak 14,87 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi Rp9,9 triliun dan frekuensi sebanyak 1,08 juta kali.

Kemarin tercatat sebanyak 201 saham naik, 364 saham di kondisi melemah, dan 214 saham lainnya pada kondisi stagnan. Kapitalisasi pasar mencapai Rp11.785,98 triliun.

Beberapa saham melonjak di deretan tertinggi alias top gainers. Posisi pertama top gainers adalah saham PT Fortune Mate Indonesia Tbk. (FMII). Saham perusahaan yang bergerak di bidang jasa kontruksi dan pembangunan real estate ini berhasil melonjak naik 35,00% ke posisi Rp270 per sahamnya.

Posisi kedua ada saham PT Topas Tourism Industry Tbk. (SONA) yang juga berhasil naik 24,84% ke posisi Rp1.960 per sahamnnya. Selanjutnya adalah saham PT Grahaprima Suksesmandiri Tbk. (GTRA) juga berhasil naik 24,49% ke posisi Rp183.

Di posisi berikutnya ada saham yang bergerak di bidang perindustrian, yaitu saham PT Leyand International Tbk. (LAPD) yang naik 20,00% ke posisi Rp6 per saham. Posisi terakhir adalah saham PT Repower Asia Indonesia Tbk. (REAL) yang juga turut naik 20,00% ke posisi Rp6 per sahamnya.

Selain itu, ada beberapa saham yang masih masuk kedalam saham incaran beli investor asing. Berikut adalah penjelasannya.

Pada posisi pertama ada saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) dengan nilai beli bersih Rp86,4 miliar. Saham ritel Alfamart ini berhasil menempati urutan pertama, namun masih berada di kondisi stagnan pada posisi Rp2.900 per sahamnya.

Di posisi berikutnya ada saham inti Grup Astra, yaitu saham PT Astra International Tbk. (ASII) dengan nilai beli Rp73,5 miliar. Saham perusahaan milik Wiliam Soeryadjaya ini sayangnya melemah 0,47% atau 25 poinke posisi Rp5.275 per saham.

Posisi ketiga dihuni oleh saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) dengan nilai beli bersih Rp39,4 miliar. Saham perusahaan gas milik negara ini akhirnya kembali naik 1,12% atau 15 poin ke posisi Rp1.355 per sahamnya.

Selanjutnya adalah saham PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) dengan nilai beli bersih Rp29,2 miliar. Saham perusahaan milik konglomerat Prajogo Pangestu ini sayangnya melemah 6,15% atau 375 poin ke posisi Rp5.725 per saham.

Posisi kelima dihuni oleh saham perbankan swasta, yaitu saham PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.(BBTN) dengan nilai beli bersih Rp25,5 miliar. Saham BTN sayangnya harus melemah 0,31% atau 5 poin ke posisi Rp1.595 per saham. (Fasya Kalak Muhammad)

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper