Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah saham big cap seperti, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), hingga PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) dinilai cocok menjadi pilihan investasi bagi investor yang telah menerima uang Tunjangan Hari Raya (THR) Lebaran.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan alokasi dana THR untuk diinvestasikan berdasarkan berbagai pertimbangan, yaitu tujuan investasi, jangka waktu investasi, dan risiko investasi.
Misalnya, jika investor ingin investasi jangka panjang, maka dapat memilih saham-saham perbankan yang secara fundamental juga kuat dan memberikan peluang untuk mengalami kenaikan baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Beberapa saham yang direkomendasikan yaitu BBCA dengan target harga Rp10.800, diikuti BBRI dengan target harga Rp6.800, BBNI target Rp6.500, dan BMRI dengan target Rp7.600.
Selain itu, menurutnya sektor telekomunikasi seperti PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dan PT XL Axiata Tbk. (EXCL) juga memberikan peluang mengalami kenaikan di masa mendatang karena bisnis telekomunikasi terus tumbuh dan berkembang. Target harga saham TLKM di level Rp4.550, sedangkan target harga EXCL di level Rp2.850.
"Saham konsumer goods juga masih sangat baik seiring terjaganya daya beli dan konsumsi, seperti MYOR, ICBP, INDF dan tidak lupa ritel seperti AMRT juga masih terlihat menarik," ujar Nico kepada Bisnis, Rabu (27/3/2024).
Baca Juga
Saham MYOR direkomendasikan buy dengan target price (TP) Rp3.150, disusul ICBP (TP Rp13.600), INDF (TP Rp8.700) hingga JSMR (TP Rp6.300).
Menurutnya, investor juga perlu mencermati kondisi inflasi, tingkat suku bunga Bank Sentral AS Federal Reserve, hingga tensi geopolitik.
Senada, Head of Customer Literation and Education Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi mengatakan, untuk saat ini emiten perbankan diperkirakan masih akan menjadi penopang seiring dengan rilis kinerja positif pada 2023.
Alhasil, dia merekomendasikan beli saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dengan target harga Rp6.650 dan Bank Mandiri (BMRI) dengan target harga Rp7.350. Adapun pada Kamis (28/3/2024) BMRI juga akan membayarkan dividen tunai sebesar Rp33,03 triliun, sedangkan BBRI membayarkan dividen Rp35,43 triliun.
"Lalu, emiten konsumer dengan rekomendasi buy untuk MYOR dengan target price [TP] Rp3.160 dan emiten ritel dengan rekomendasi buy untuk AMRT dengan TP Rp3.650 dan ACES TP Rp845," ujar Oktavianus kepada Bisnis, Rabu (27/3/2024).
Lebih lanjut dia mengatakan, untuk Lebaran dan pasca-Lebaran, emiten infrastruktur transportasi seperti Jasa Marga (JSMR) akan cenderung menguat seiring dengan perkiraan aktivitas tol yang meningkat dibandingkan tahun lalu, sehingga laba emiten juga akan meningkat. Alhasil, dia merekomendasikan buy JSMR dengan target Rp6.400.
Di lain sisi, menurutnya investor juga perlu mencermati dampak sentimen dari kebijakan moneter bank sentral, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Saat ini, kemungkinan pemangkasan suku bunga The Fed hanya tiga kali terjadi atau lebih rendah dari perkiraan pasar sebelumnya, sehingga Bank Indonesia (BI) diperkirakan juga akan mengikuti.
"Kekhawatiran ketidakstabilan pasar saham dan rupiah seiring potensi terjadi capital outflow masih tinggi. Sehingga investor akan cenderung bersikap menahan, dan potensi penguatan IHSG akan tertahan hingga kepastian kebijakan bank sentral kian jelas," ujarnya.
Community & Retail Equity Analyst Lead Indopremier Sekuritas (IPOT) Angga Septianus menambahkan, saham-saham yang cocok untuk investasi di periode Lebaran yakni sektor konsumer seperti INDF, ICBP, MYOR dan ACES.
IPOT memasang target harga untuk saham ICBP dan INDF masing-masing sebesar Rp13.100 dan Rp10.400. Sementara untuk target harga saham MYOR di level Rp3.650, dan ACES di harga Rp890 (downside).
"Katalis saat Lebaran yaitu pergerakan masyarakat ketika mudik. Lalu setelah Lebaran patut dicermati menjelang keputusan suku bunga pada tengah tahun oleh The Fed," ujar Angga kepada Bisnis.
Lebih lanjut, menurutnya investor juga perlu memantau perkembangan konflik Timur Tengah setelah gencatan senjata bulan Ramadan yang telah disetujui PBB dengan abstain Amerika Serikat (AS).
"Lalu juga ada semakin dekat ke pelantikan Prabowo, saham-saham yang mungkin terdampak programnya bisa dipantau seperti BBTN, ULTJ dan perbankan," pungkas Angga.
Terakhir, Pengamat Pasar Modal & Founder WH-Project, William Hartanto menambahkan, sektor saham yang direkomendasikan pada periode Lebaran yaitu transportasi karena didukung oleh sentimen arus mudik dan pergerakan harga saham yang tengah menguat.
"Beberapa saham rekomendasi kami yaitu JSMR, WEHA dan BIRD," ujar William kepada Bisnis, Rabu (27/3/2024).
Setelah Lebaran, menurutnya fokus investor akan tertuju pada sentimen suku bunga The Fed. Sebab Bank Sentral AS itu sudah beberapa kali dovish atau melunak, sehingga ada kemungkinan era suku bunga rendah belum akan terjadi hingga pertengahan tahun ini.
____________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.