Bisnis.com, JAKARTA – Emiten BUMN jalan tol PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) memberikan respons terkait kabar Metro Pacific Tollways Corp, milik Grup Salim, yang dikabarkan mengincar saham minoritas PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT).
Lisye Octaviana, Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga, mengakui perseroan sedang dalam proses pencarian investor. Namun, hal itu tidak dapat diungkap lantaran ada perjanjian kerahasiaan atau non-disclosure agreement (NDA).
“Karena transaksi ini bersifat privat. Jadi, sampai dengan saat ini, JSMR belum bisa menyampaikan apa pun, bahkan siapa calon investornya,” ujar Lisye saat ditemui di Gedung Kementerian BUMN, Rabu (27/3/2024).
Meski demikian, dia memastikan bahwa perseroan akan mencari mitra kerja dengan peran strategis sekaligus kredibel. JSMR, kata Lisye, juga masih menargetkan proses asset recycling tersebut dapat rampung pada semester I/2024.
Metro Pacific Tollways Corp (MPTC) adalah operator jalan tol terbesar di Filipina yang memiliki afiliasi dengan Grup Salim melalui kepemilikan sahamnya di Hong Kong First Pacific.
MPTC melalui PT Metro Pacific Tollways Indonesia Services (MPTIS) juga diketahui menggenggam 74,65% saham PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META). MPTC juga memiliki sekitar 44% saham CII Bridges & Roads, Vietnam.
Baca Juga
Sementara itu, dalam pemberitaan Bisnis sebelumnya, Direktur Bisnis Jasa Marga Reza Febriano mengatakan asset recycling JTT merupakan rangkaian dari proses spin-off ruas Jalan Tol Trans Jawa pada 2022, yang dilakukan untuk memperkuat fundamental keuangan perseroan.
Dia juga menyatakan bahwa proses penggalangan dana atau equity fundraising dari pelepasan aset tersebut merupakan bagian dari inisiatif perseroan untuk menciptakan nilai tambah. Proses ini pun sudah dimulai dan Jasa Marga akan meminta pernyataan minat dari investor.
Dari sisi operasional, hingga kuartal III/2023, lalu lintas harian rata-rata (LHR) Tol Trans Jawa mencapai 1,11 juta kendaraan per hari. Jumlah ini meningkat 3,12% jika dibandingkan LHR pada periode yang sama pada 2019 atau saat tol ini resmi beroperasi.
-------------
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.