Bisnis.com, JAKARTA - Emiten rumah sakit Grup Lippo, PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO) menorehkan kinerja moncer sepanjang 2023 dengan membukukan kenaikan laba bersih dan pendapatan.
Mengacu laporan keuangan di laman BEI, laba bersih SILO naik 73,91% secara year-on-year (YoY) menjadi Rp1,21 triliun pada 2023, dibandingkan periode sama 2022 sebesar Rp696,49 miliar.
Capaian laba bersih SILO didorong pendapatan yang juga naik 17,57% YoY menjadi Rp11,91 triliun pada 2023 dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp9,51 triliun.
Secara terperinci, pendapatan SILO ditopang dari segmen non-spesialis sebesar Rp8,66 triliun, atau naik dari tahun sebelumnya sebesar Rp7,39 triliun. Sementara itu, pendapatan spesialis berkontribusi Rp2,52 triliun pada 2023, naik dari Rp2,12 triliun pada 2022.
Pendapatan itu didapatkan dari berbagai rumah sakit perseroan yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, seperti RS Siloam Lippo Village, RS Siloam Surabaya, RS Siloam Denpasar, RS Siloam Balikpapan, hingga RS Siloam Jambi.
Seiring kenaikan pendapatan, beban pokok perseroan juga naik 12,54% menjadi Rp6,73 triliun, dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp5,98 triliun.
Baca Juga
Alhasil, laba bruto SILO tercatat sebesar Rp4,45 triliun, atau naik 26,08% dibandingkan periode sama 2022 sebesar Rp3,53 triliun.
Adapun, kas dan setara kas akhir tahun perseroan sebesar Rp1,18 triliun pada 2023, naik 13,45% dibandingkan posisi 2022 sebesar Rp1,04 triliun.
Berdasarkan neraca, total aset SILO naik menjadi Rp10,98 triliun per 31 Desember 2023 dibandingkan posisi akhir 2022 sebesar Rp9,66 triliun.
Liabilitas perseroan naik menjadi Rp2,93 triliun, dibandingkan akhir 2022 sebesar Rp2,61 triliun. Sementara itu, ekuitas perseroan naik menjadi Rp8,04 triliun dibandingkan Rp7,05 triliun pada 2022.