Bisnis.com, JAKARTA – PT Adi Sarana Armada Tbk. (ASSA) menilai minat masyarakat untuk membeli mobil bekas cukup tinggi. Bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan pembelian mobil baru karena harganya relatif lebih terjangkau.
Presiden Direktur ASSA Prodho Sunarjanto menjelaskan mobil bekas lebih disukai masyarakat karena lebih memadai bagi tingkat daya beli masyarakat saat ini. Dia pun memaparkan mobil bekas yang paling populer bagi masyarakat adalah tipe Multipurpose Vehicle atau MPV dan tipe Sport Utility Vehicle atau SUV dengan kisaran harga antara Rp125 juta hingga Rp300 juta.
"Di mana sekitar 85% -90% pembelian oleh masyarakat dilakukan secara kredit," ujarnya kepada Bisnis, dikutip, Sabtu (21/3/2024).
Menurutnya, selama kebutuhan untuk mobilitas dan kepraktisan menggunakan transportasi umum belum sempurna, permintaan mobil bekas, maupun baru tetap tinggi.
Namun, lanjutnya, memang dengan adanya Peraturan pemerintah mengenai pajak Bahan Bakar Minyak atau BBM dan pembatasan BBM, pastinya akan meningkatkan inflasi dan menurunkan daya beli dan perekonomian.
Secara keseluruhan dia melihat faktor yang masih menahan konsumen untuk membeli mobil bekas adalah uang muka atau down payment leasing. Selain itu juga jumlah cicilan yang meningkat karena tingkat suku bunga dan pengetatan penyaluran kredit dari lembaga keuangan.
Baca Juga
Sisi lain, dia juga memperkirakan melalui anak usahanya, PT Autopedia Sukses Lestari Tbk. (ASLC), permintaan mobil bekas berpotensi meningkat jelang Lebaran seiring dengan kegiatan mudik. ASLC juga menargetkan ekspansi melalui pembukaan 18 cabang diler mobil bekas Caroline.id hingga akhir 2024.
Selain mobil bekas, ASSA juga memiliki bisnis sewa kendaraan melalui ASSA Rent dengan sebagian besar pelanggannya merupakan korporasi dengan kontrak sewa berkisar 1 sampai 4 tahun. Sehingga, momen Lebaran tidak terlalu berpengaruh pada bisnis rental.
Kendati demikian, menurutnya bisnis sewa kendaraan ritel ASSA yaitu ShareCar berpotensi mengalami peningkatan penggunaan seiring semakin banyaknya orang yang melakukan sewa mobil di masa liburan.
------------------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.