Bisnis.com, JAKARTA - Emiten transportasi dan logistik milik konglomerat TP Rachmat, PT Adi Sarana Armada Tbk. (ASSA) meraih fasilitas kredit investasi sebesar Rp150 miliar dari PT Bank Mestika Dharma Tbk. (BBMD) untuk memperkuat segmen logistik.
Direktur ASSA Suyanto Tjoeng mengatakan dana dari fasilitas pinjaman itu akan disuntikkan untuk anak usaha, PT Adi Sarana Transportasi sebagai perusahaan jasa pengiriman barang yang merupakan bagian dari ekosistem ASSA Group dengan nama CargoShare Logistics.
Dia bilang, dengan diperolehnya fasilitas kredit investasi Rp150 miliar dari BBMD ini menunjukkan bahwa kapasitas dan kualitas bisnis perseroan tetap kredibel di mata perbankan.
"Dengan menggunakan fasilitas kredit investasi ini, kami berharap akan bisa semakin memperkuat bisnis mid-mile logistic ASSA,” ujar Suyanto dalam keterangannya dikutip Rabu, (22/11/2023).
Sebagai informasi, sejauh ini CargoShare Logistics memiliki armada truk jenis light dan medium truck dengan total sekitar 2.000 unit. CargoShare Logistics menyediakan layanan end-to-end logistik seperti transportasi mid-mile, last-mile (Anteraja), manajemen gudang dan logistik rantai pasok dingin (Coldspace).
Dia mengatakan, ASSA memproyeksikan bahwa industri logistik di Tanah Air masih memiliki ruang yang sangat besar untuk bertumbuh. Oleh sebab itu, untuk merebut potensi pertumbuhan itu, ASSA akan terus memperkuat proses transformasi bisnis menjadi penyedia logistik end-to-end dari first, mid hingga last mile.
Baca Juga
"Melihat potensi bisnis logistik yang sangat besar tersebut, kami optimis pembelian armada angkutan yang baru ini akan semakin memperkuat kemampuan CargoShare Logistics dalam merebut pangsa pasar,” pungkas Suyanto.
Berdasarkan catatan Bisnis, per September 2023 ASSA juga meraih fasilitas kredit jumbo dari tiga bank besar dengan total nilai sebesar Rp1,45 triliun. Misalnya, pada 8 September 2023, ASSA meraih fasilitas kredit dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) sebesar Rp750 miliar untuk pembelian unit kendaraan.
Sebelumnya, pada Agustus lalu, ASSA juga menandatangani perjanjian kredit dengan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dengan total sebesar Rp500 miliar. Pada bulan yang sama, ASSA juga telah menandatangani perjanjian kredit dengan Bank of China (Hong Kong) Limited cabang Jakarta untuk fasilitas pinjaman sebesar Rp200 miliar.
Menilik kinerja keuangannya, laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk ASSA turun 9,9% secara year-on-year (yoy) hingga 30 September 2023 menjadi Rp118,26 miliar, dibandingkan periode sama 2022 sebesar Rp131,27 miliar.
Terkikisnya laba bersih ASSA sejalan dengan menurunnya pendapatan 25,26% yoy menjadi Rp3,46 triliun, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp4,62 triliun.
Secara rinci berdasarkan segmen, pendapatan ASSA ditopang dari penyewaan kendaraan sebesar Rp1,51 triliun, diikuti jasa pengangkutan atau ekspress Rp1,14 triliun, dan penjualan kendaraan bekas sebesar Rp776,36 miliar.