Bisnis.com, JAKARTA – Pendiri Lion Air Rusdi Kirana meluruskan kabar soal rencana perusahaannya yang disebut akan melakukan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO).
Rusdi menuturkan, Lion Air tidak memiliki target tertentu untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dia juga menepis kemungkinan perusahaan untuk IPO pada 2024 saat ditanya terkait potensi untuk melantai di bursa secepatnya.
“Tahun ini enggak [IPO] sepertinya ya,” jelas Rusdi saat ditemui di Lion City Balaraja, Tangerang, dikutip Kamis (21/3/2024).
Rusdi menjelaskan, IPO memang menjadi salah satu strategi sebuah perusahaan untuk mencari dana dan melakukan pengembangan atau ekspansi.
Namun, dia menyebut saat ini posisi Lion Air untuk pendanaan dan pengembangan masih cukup kuat tanpa harus melantai di pasar saham. Rusdi juga mengatakan IPO bukan menjadi prioritas utama perusahaan saat ini.
Meski demikian, Rusdi tidak menutup kemungkinan Lion Air akan go public di masa depan. Dia menuturkan, perusahaan terus melihat kondisi dan pergerakan pasar yang ada sebelum mengambil keputusan untuk melantai di bursa saham.
Baca Juga
“Akan kita lihat, kalau ditanya apakah mau (IPO) kita mau, kita perusahaan swasta sudah 23 tahun kalau kita diberikan kesempatan akan dilakukan. Tetapi, ini bukan prioritas kita, yang terpenting adalah menciptakan entrepreneur dari karyawan Lion,” jelasnya.
Sebelumnya, Lion Air dikabarkan berencana menyelenggarakan penawaran umum perdana saham dengan mengincar dana segar hingga US$500 juta atau sekitar Rp7,77 triliun (kurs jisdor Rp15.558).
Mengutip pemberitaan Bloomberg, PT Lion Mentari Airlines sedang mempertimbangkan untuk menghidupkan kembali penawaran umum perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia. Rencana IPO ini akan membidik maksimal dana segar hingga US$500 juta.
Lion Air disebut akan menawarkan saham pada akhir tahun dengan bidikan dana di rentang US$300 juta hingga US$500 juta. Namun hingga saat ini, belum terdapat rincian waktu pelaksanaan IPO maupun informasi mengenai jumlah dan harga saham perdana.