Bisnis.com, JAKARTA — Saham konglomerat di lingkaran Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming berpeluang menguat usai Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan pasangan nomor urut 02 itu sebagai pemenang Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 pada Rabu, (20/3/2024).
Saham milik konglomerat Garibaldi 'Boy' Thohir misalnya, terpantau diburu investor sehari usai pengumuman KPU tersebut. Pada Kamis (21/3/2024) pukul 10.10 WIB saham PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) menguat 0,75% ke posisi Rp2.670 per saham. Sementara itu, secara year-to-date (ytd) saham ADRO menguat 12,18%.
Berikutnya, saham PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) menguat 4,87% atau 110 poin ke posisi Rp2.370 per saham. Namun, secara ytd, saham MDKA terkoreksi 12,22%.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, terkait hasil pengumuman Pemilu oleh KPU, secara historis pergerakan IHSG cenderung menguat pasca-Pemilu.
Adapun, saham-saham konglomerat pendukung pasangan Prabowo-Gibran juga berpotensi menguat seperti ADRO dan MDKA milik Boy Thohir. Namun, menurutnya investor juga perlu memerhatikan harga komoditas terkait saham tersebut.
"Untuk ADRO sejak 26 Februari telah menguat, yang kami perkirakan dipengaruhi oleh harga komoditas batu bara yang juga menguat. Namun 4 hari belakangan ini cenderung konsolidasi," ujar Herditya kepada Bisnis, dikutip Kamis (21/3/2024).
Baca Juga
Oleh sebab itu, Herditya merekomendasikan buy on weakness untuk saham ADRO dengan level support Rp2.600 dan level resisten di Rp2.670. Target harga saham ADRO berada di rentang Rp2.740 hingga Rp2.800 per saham.
"Sementara itu untuk MDKA sebetulnya sedang berada di fase downtrend-nya, rekomendasi wait and see dulu untuk saham MDKA dengan support Rp2.230 dan level resisten Rp2.360," pungkasnya.
Community & Retail Equity Analyst Lead Indo Premier Sekuritas, Angga Septianus menambahkan, terkait pengumuman KPU, menurutnya kemungkinan akan terjadi kenaikan jangka pendek untuk saham-saham afiliasi Prabowo-Gibran seperti waktu itu ketika hasil quick count saham-saham yang berkaitan melonjak.
Kendati demikian, menurutnya kenaikan saham-saham itu hanya untuk fast trading. Selain saham Boy Thohir, Angga juga merekomendasikan saham Grup Bakrie, PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) dan emiten susu PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. (ULTJ).
"Saham yang cukup menarik baru ADRO untuk dibeli dengan support Rp2.560 dan BRMS dengan level support Rp140. Saham ULTJ juga cukup oke dengan support Rp1.635," ujar Angga kepada Bisnis.
Adapun saham BRMS milik Grup Bakrie terpantau naik 3,29% ke level Rp157 per saham. Sementara itu saham ULTJ naik 0,59% ke posisi Rp1.705.
Selain pengumuman KPU, Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menahan suku bunga atau BI rate di level 6% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Rabu (20/3/2024). Sementara itu, Bank Sentral AS Federal Reserve atau The Fed juga mengumumkan mengerem suku bunga di kisaran 5,25%-5.5% pada Kamis (21/3/2024) dini hari WIB.
Angga maupun Herditya kompak mengatakan bahwa ditahannya suku bunga The Fed dan BI sudah diprediksi oleh pelaku pasar. Nantinya, pemangkasan suku bunga baru akan terjadi pada Juni atau Juli 2024 untuk Fed dan BI tergantung data ekonomi inflasi dan tenaga kerja di AS yang menjadi acuan The Fed.
Setali tiga uang, Pengamat Pasar Modal dan Founder WH Project mengatakan suku bunga The Fed baru akan dipangkas saat inflasi AS mendekati target 2%, namun tidak diketahui kapan persisnya karena sejauh ini masih belum mendekati kondisi tersebut.
"Proyeksi IHSG masih bergerak menguat dalam range 7.270 hingga 7.400 sampai akhir bulan ini," ujar William kepada Bisnis.
Lebih lanjut terkait saham-saham konglomerat pendukung Prabowo-Gibran, menurutnya bisa dijadikan pilihan karena adanya sentimen kenaikan harga batu bara.
"Saham-saham pilihan kami yaitu ADRO, MDKA, TLKM, ISAT, AKRA dan MEDC," pungkas William.
__________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.