Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hypermart (MPPA) Optimistis Cetak Laba, Ekspansi Gerai Baru 2024

Hypermart (MPPA) optimistis cetak laba 2024, seiring rencana penambahan gelar.
Pelanggan mengambil paket mi goreng Indomie produksi PT Indofood CBP Suskes Malmur Tbk (ICBP) di supermarket Hypermart. - Bloomberg/Dimas Ardian
Pelanggan mengambil paket mi goreng Indomie produksi PT Indofood CBP Suskes Malmur Tbk (ICBP) di supermarket Hypermart. - Bloomberg/Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pengelola Hypermart, PT Matahari Putra Prima Tbk. (MPPA) berencana menambah jumlah gerai swalayan tahun ini. Sejalan dengan hal tersebut, perseroan optimistis dapat mencetak laba bersih pada 2024.

Direktur Marketing MPPA Iriana Ekasari mengatakan sejauh ini gerai swalayan Hypermart tersebar di 65 kota di seluruh Indonesia, terbentang dari Binjai, Sumatra Utara hingga Abepura, Papua.

Kendati demikian, dia belum dapat merincikan berapa rencana jumlah penambahan gerai Hypermart tahun ini, karena masih dalam tahap negosiasi tempat.

"Kami masih bahas terus, juga memastikan titik-titiknya, negosiasi tempat dan sebagainya. Jadi belum bisa kami umumkan begitu, tapi pasti ada penambahan. Jadi di beberapa titik kami sudah sedang dalam proses negosiasi," ujar Iriana kepada wartawan di Hypermart Karawaci, dikutip Kamis (21/3/2024).

Seiring dengan rencana penambahan gerai, platform belanja online Hypermart juga terus digenjot untuk menjangkau lebih banyak konsumen. Sebab, menurutnya pandemi Covid 19 menyebabkan perubahan pola belanja dan gaya hidup konsumen terutama di kalangan milennial dan generasi Z.

"Jadi ada gerai yang kami buka baru, ada yang direnovasi, dan ada yang kami selaraskan, tapi selalu ada. Bulan Maret 2024 ini kami di buka Bandung Plaza dan di Palopo, Sulawesi Selatan. Bulan lalu di Mamuju dan di Solo juga ada,” jelasnya.

Alhasil, Iriana menargetkan perseroan dapat membukukan laba bersih pada tahun buku 2024. Pasalnya, sejauh ini MPPA masih membukukan kerugian.

Menilik kinerja keuangan terakhirnya, MPPA masih membukukan rugi bersih sebesar Rp247,50 miliar pada kuartal III/2023. Namun, rugi bersih itu terpangkas 14,65% secara year-on-year (YoY) dibandingkan periode sama 2022 sebesar Rp290 miliar.

Pendapatan perseroan juga turun 0,28% menjadi Rp5,31 triliun, dibandingkan periode sama 2022 sebesar Rp5,33 triliun.

Secara rinci berdasarkan segmen, pendapatan MPPA ditopang dari bisnis eceran atau ritel sebesar Rp4.89 triliun, sementara itu pendapatan grosir sebesar Rp424,13 miliar.

“Kalau laporan keuangan tahun 2023 kan belum dirilis, tapi kami bersyukur bahwa kerugiannya semakin mengecil. Nah, tahun 2024 ini kami optimistis bisa positif [mencetak laba], mudah-mudahan,” katanya.

Kerugian perseroan juga salah satunya disebabkan adanya pandemi Covid-19 sejak 2020 yang membuat akhirnya perseroan terpaksa menutup sebanyak 5 gerai Hypermart. Namun, sejak 2023 Iriana mengatakan perseroan sudah mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan kinerja, meski belum melampaui capaian pra-pandemi.

---------------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper