Bisnis.com, JAKARTA – Emiten ritel Grup Lippo pengelola jaringan Hypermart, yakni PT Matahari Putra Prima Tbk. (MPPA) telah menuntaskan aksi penambahan modal dalam dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Saham MPPA pun tampak terapresiasi hari ini.
Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam pengumumannya menyatakan masa perdagangan HMETD dari MPPA berlangsung selama periode 14 – 21 Juli 2023. Adapun pada 24 Juli 2023 atau hari ini, rights issue tidak lagi diperdagangkan di bursa.
Hingga perdagangan sesi pertama Senin (24/7/2023), saham MPPA menguat 7,23 persen atau 6 poin ke level Rp90 per saham. Price to earning ratio (PER) MPPA adalah -1,86 kali dengan price to book value ratio (PBV) 11,48 kali. Kapitalisasi pasar MPPA parkir di Rp757,40 miliar.
Berdasarkan laporan PT Sharestar Indonesia pada keterbukaan informasi di BEI, manajemen MPPA melaporkan jumlah pelaksanaan HMETD menjadi saham per 17 Juli 2023 adalah 15.568.424 saham. Dengan demikian, jumlah saham MPPA yang beredar setelah rights issue adalah 8.500.106.427 saham.
Merujuk prospektus yang dipublikasikan MPPA pada 4 Juli 2023, MPPA sebelumnya menargetkan saham baru yang diterbitkan sebanyak-banyaknya 8 miliar saham. Harga pelaksanaan penerbitan saham baru ditetapkan sebesar Rp80 per saham.
Manajemen MPPA menjelaskan bahwa setiap pemegang 164 saham lama yang namanya tercatat saat recording date 12 Juli 2023 berhak atas 133 HMETD. Setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru yang dibayar penuh saat pemesanan.
Baca Juga
Pemegang saham pengendali MPPA, yakni PT Multipolar Tbk. (MLPL), menyatakan melaksanakan seluruh rights issue yang akan diperolehnya. Perusahaan Grup Lippo ini juga bertindak sebagai pembeli siaga dengan jumlah saham yang nilainya setara Rp300 miliar.
Adapun seluruh dana yang diperoleh dari rights issue ini rencananya akan digunakan untuk sejumlah hal. Sebanyak Rp150 miliar akan dipakai untuk pembayaran sebagian pokok utang terhadap PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) dan PT Bank CIMB Niaga Tbk.
Sementara itu, sisanya akan digunakan untuk modal kerja MPPA yang mencakup keperluan peningkatan kualitas persediaan melalui pembelian barang dagangan dari pemasok.
Sebelum rights issue, Multipolar merupakan pengendali MPPA dengan kepemilikan mayoritas sebanyak 3,32 miliar atau setara 39,23 persen. Selanjutnya terdapat BNYM Re Consilium Frontier Equity Fund dengan kepemilikan 634,38 juta atau 7,48 persen.
Emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) juga mengempit saham MPPA dengan kepemilikan sebanyak 507,14 juta atau 5,98 persen. Sementara itu masyarakat dengan kepemilikan di bawah 5 persen sebanyak 4,01 miliar atau setara 47,31 persen.