Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Grup Astra Acset (ACST) Buka-bukaan Diversifikasi Bisnis Tambang dan Telekomunikasi

Langkah diversifikasi bisnis Acset Indonusa diproyeksikan membuat total aset meningkat dengan rata-rata 10,46% pada 2024.
susunan dewan direksi dan komisaris Acset periode 2023-2025.
susunan dewan direksi dan komisaris Acset periode 2023-2025.

Bisnis.com, JAKARTA – Langkah emiten Grup Astra, PT Acset Indonusa Tbk. (ACST) untuk menjajal bisnis sektor konstruksi pertambangan diproyeksikan memberi dampak terhadap total aset hingga ekuitas perseroan selama periode 2024 – 2028. 

Menyitir keterbukaan informasi yang dipublikasikan, manajemen ACST memperkirakan penambahan kegiatan usaha ke sektor konstruksi pertambangan akan membuat total aset perseroan meningkat, dengan rata-rata 10,46% sepanjang 2024 – 2028.

 Kenaikan tersebut diproyeksikan berasal dari akun kas dan setara kas, piutang usaha, uang muka pelanggan, pembayaran di muka, piutang retensi, hingga progres under construction

“Total aset pada periode 22028 diproyeksikan sebesar Rp1,9 triliun dengan penambahan KBLI [Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia], sementara tanpa KBLI diperkirakan sebesar Rp,17 triliun,” tulis manajemen ACST dikutip pada Kamis (14/3/2024). 

Selain itu, liabilitas perseroan dengan penambahan KBLI diperkirakan naik rata-rata sebesar 11,81% pada periode yang sama. Kenaikan ini berasal dari utang usaha, deposit pelanggan, pinjaman dan obligation under capital lease

Manajemen menyatakan liabilitas pada 2028 diproyeksikan mencapai Rp1,4 triliun, sementara tanpa penambahan KBLI diperkirakan sebesar Rp1,2 triliun. 

Di sisi lain, ekuitas ACST dengan penambahan KBLI diramal meningkat dengan rata-rata sebesar 6,28% selama 2024 – 2028 dibandingkan tanpa penambahan KLBI. Kenaikan tersebut diperkirakan berasal dari laba ditahan. 

“Ekuitas pada 2028 diproyeksikan sebesar Rp509 miliar, sementara tanpa penambahan KBLI diproyeksikan sebesar Rp449 miliar,” tulis penjelasan manajemen. 

Secara rinci, ACST akan menambah kegiatan usaha pada bidang konstruksi bangunan sipil pertambangan, aktivitas penunjang pertambangan dan penggalian lainnya, serta aktivitas telekomunikasi khusus untuk keperluan sendiri.

Analisis kelayakan yang telah dilakukan ACST menunjukkan bahwa tiga bidang usaha tersebut memiliki sederet potensi, baik dari sisi aspek pasar, teknis, dan pola bisnis.

Sebelum mengemukakan rencana tersebut, Acset memiliki kegiatan usaha utama antara lain meliputi konstruksi gedung hunian, bangunan sipil jalan, jalan layang, jaringan irigasi, konstruksi bangunan pelabuhan, hingga instalasi listrik. 

Manajemen ACST menjelaskan bahwa langkah perseroan untuk menambah kegiatan usaha untuk merespons perkembangan sektor konstruksi pada pertambangan Indonesia.

“Hal ini merupakan respons terhadap perkembangan pesat di sektor pertambangan Indonesia. Mempertimbangkan juga bahwa perseroan merupakan bagian dari grup PT United Tractors Tbk. [UNTR],” tulis manajemen ACST.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper